Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bisakah Bayi Merasa Trauma?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Rabu, 31 Jan 2018 08:07 WIB

Usianya masih belia. Tapi kalau punya pengalaman yang menyakitkan, bisakah bayi mengalami trauma?
Ilustrasi bayi (Foto: Dhani Irawan/detikcom)
Jakarta - Pernah nggak sih, Bun, punya pikiran kalau bayi kayaknya nggak ingat sama apa yang dia alami deh. Kita aja orang dewasa atau bahkan anak usia sekolah kalau ditanya misalnya ingat nggak pas bayi sering diajak ke kebun binatang, kayaknya nggak ingat ya, he-he-he.

Nah, ini juga yang ada di benak saya berbarengan dengan seorang kerabat yang memutuskan menyunat anaknya di usia bayi. Kerabat saya itu beralasan karena saat bayi si kecil belum terlalu ingat dengan apa yang dia alami sehingga peristiwa disunat bisa nggak terlalu traumatis buat dia. Saya pun menanyakan hal ini ke psikolog anak dari Tiga Generasi Saskhya Aulia Prima yang akrab disapa Saskhy.

Apa iya bayi nggak bisa mengingat apa yang dia alami? Saskhy bilang, kalau merasa sudah pasti bayi bisa merasakan sesuatu sejak dari kandungan. Makanya, sering banget kan kita dengar kalau ibu hamil disarankan tetap happy supaya pembentukan otak si kecil juga lebih lancar.

"Tapi kalau ditanya bayi ingatnya kapan, mesti nanti. Tapi kalau suatu peristiwa terlalu traumatik buat bayi dia bisa mengingat rasa, bunyi, cahaya atau situasi saat itu, tapi dia nggak bisa ngomong aja," kata Saskhy waktu ngobrol sama HaiBunda.



Misalnya saat bayi laki-laki hendak disunat atau bayi perempuan akan ditindik, Bun. Saskhy berpesan usahakan mereka dalam keadaan nyaman. Ini demi meminimalkan efek traumatis yang dirasakan anak. Dalam keseharian, sering nggak kita lihat anak yang takut banget sama dokter?

"Nah, bayi bisa tahu walau dia belum bisa ngomong, ketika dokter pakai baju putih, dia tahu yang pakai baju putih jas dokter itu yang bikin dia sakit," tambah Saskhy.

Makanya, yang kita usahakan anak supaya nggak traumatik sama situasinya adalah pastikan kita orang tua hadir di sana, lalu tenangkan anak secara emosional. Ini tergantung masing-masing anak. Ada anak yang mesti diayun-ayun badannya, dielus-elus, atau dipeluk supaya lebih tenang. Setelah prosedur tersebut selesai jangan lupa kasih treatment yang memang bisa bikin dia nyaman. Terlebih kalau prosedur yang mesti dijalankan anak sifatnya urgent ya, Bun.

"Treatament apapun pada bayi, walaupun dia nggak inget tapi dia bisa trauma karena itu saking menyakitkan buat dia. Kan bayi juga punya trauma. Jadi kitanya juga tetap harus jaga supaya bayi ini nggak trauma sama salah satu situasi yang terjadi selama dia menjalani sebuah treatment," kata Saskhy.



(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda