Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Yuk, Jaga Ucapan Agar Nggak Bikin Kakak Cemburu ke Adiknya

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Minggu, 18 Mar 2018 07:07 WIB

Ini masih soal cerita kakak yang cemburu ke adiknya gara-gara omongan orang lain.
Yuk, Jaga Ucapan Agar Nggak Timbulkan Cemburu Kakak ke Adiknya (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Jakarta - Dulu ketika anak baru satu, semua perhatian orang tua dan orang-orang sekitar tercurah pada si sulung. Tapi semua berubah ketika si adik lahir. Apalagi ada ucapan-ucapan dari orang sekitar yang bilang, "Kamu nggak bisa digendong ayah dan bunda lagi lho, kan sekarang ada adik bayi. Wah, ayah dan bunda kamu nggak sayang lagi tuh,".

Cerita semacam ini dialami oleh seorang bunda bernama Desviana. Kepada HaiBunda, Desviana bercerita, saat anak kedua lahir, si sulung berusia sekitar 2 tahun 2 bulan. Ketika anak kedua lahir, banyak kerabat maupun anggota keluarga yang menggoda si sulung bahwa dirinya nggak akan disayang lagi oleh orang tuanya.

"Awal-awal melihat adiknya, tak ada responsnya apa-apa. Hanya senyum saja," cerita Desviana di Facebook.



Hingga suatu kali, mereka hanya di rumah bertiga. Karena lelah dan belum leluasa bergerak usai menjalani operasi caesar, Desviana tertidur sejenak. Tiba-tiba, dia mendengar si bayi menangis kencang.

Ternyata si kakak meletakkan bantal di kepala adiknya. Mungkin saking gemasnya. Untungnya si kakak nggak menekan bantal di kepala adiknya. Si bayi yang dalam keadaan terbendong pun tidak bisa ngapa-ngapain. Kaget dan ngeri dirasakan Desviana melihat pemandangan itu. Sejak peristiwa itu, dia nggak membiarkan si kakak bermain berdua saja dengan adik bayi.

"Buat para bunda, ayah, tante, om, tolong jaga perasaan si anak yang dia mungkin belum siap menjadi kakak karena masih ingin diperhatikan lebih khusus sama orang tuanya. Tolong omongannya dijaga dan tolong dipikir dulu apakah baik kata-kata itu buat si anak," saran Desviana.

Sejak itu, Desviana lebih mendekatkan diri kepada anak sulungnya. "Karena si adik masih bayi pikir saya belum banyak yang harus diperhatikan. Jadi lebih banyak cerita ke kakaknya dan memberikan bonding positif ke dia," imbuh Desviana.



Selain itu, Desviana juga lebih melibatkan si sulung untuk mengurus adiknya. Misalnya meminta kakak mengambilkan popok atau baju adik, agar si kakak merasa dibutuhkan dan tidak merasa dikucilkan.

Tentang fenomena kakak cemburu pada adik atau calon adik yang dalam beberapa kasus memicu kekerasan yang dilakukan si kakak, psikolog anak dari Tiga Generasi Marcelina Melissa yang akrab disapa Lina mengatakan sejak hamil kita bisa melakukan upaya preventif nih, Bun. Misalnya kita beri pengertian ke kakak, bahwa di perut bunda ada adik bayi yang nantinya perlu dirawat bersama-sama.

Kalau mau membacakan cerita soal hubungan kakak dan adik juga boleh lho, Bun. Sehingga anak punya gambaran kalau punya adik itu menyenangkan dan kasih sayang bunda serta ayahnya nggak berubah.

Lina juga berpesan agar kita sebagai orang tua tetap memberikan perhatian yang relatif sama antara sebelum dan sesudah sang adik lahir. Selain itu tetap jaga quality time dengan anak ya, Bun, saat adik bayi sudah lahir. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda