Jakarta -
Pernah nggak, Bun, anak akan pergi les atau sekolah tapi kita nggak bisa nganterin. Alhasil, kita manfaatkan deh jasa transportasi online misal
ojek online. Nah, ngomongin anak naik ojek online, apa ya ciri-cirinya mereka udah bisa naik ojek online sendiri?
Kalau menurut psikolog anak dari Tiga Generasi Fathya Artha Utami, ada nih, Bun, beberapa ciri yang perlu diperhatikan untuk memastikan anak bisa pergi secara mandiri dengan ojek online. Apa aja tuh? Pertama, anak sudah hafal nama lengkap diri, nama ayah dan bundanya, alamat rumah serta nomor telepon darurat yang bisa dihubungi.
"Kemudian anak bisa menjelaskan arah yang dituju dan menolak ketika sopir menawarkan rute lain. Terus anak juga tahu cara duduk dan bersikap yang aman di atas motor," kata Fathya waktu ngobrol sama HaiBunda.
Selain itu, anak juga udah tahu tuh, Bun, batas interaksi dengan orang asing. Anak yang sudah bisa dinaikkan ojek online sendiri juga punya ciri-ciri tahu tanda-tanda darurat kapan harus menelpon orang tua atau kontak darurat lainnya.
"Misalnya ketika rute jalan tidak sesuai dengan rencana atau ketika supir mulai memegang area yang tidak seharusnya, anak tahu harus segera minta bantuan," tambah Fathya.
Apa yang bisa dilakukan anak dalam keadaan darurat? Misalnya anak berteriak dan mencari keramaian untuk meminta tolong. Hmm, kalau dilihat dari umur, sebenarnya di umur berapa ya anak udah bisa dinaikkan
ojek online sendiri?
Kata Fathya sebaiknya saat anak umurnya udah di atas 10 tahun. Kenapa? Karena umumnya anak di atas usia 10 tahun udah punya kemampuan seperti yang disebutkan di atas, Bun. Terus, anak sudah bisa lebih mandiri dalam menjalani aktivitas sehari-hari,dan kemampuan berpikir abstraknya sudah lebih baik.
"Kalau ciri di atas banyak yang sudah dipenuhi kemungkinan besar anak sudah bisa dipercaya nih untuk naik
ojek online secara mandiri. Tapi pastikan lagi kenyamanan anak ya dan sebaiknya memilih rute-rute yang sudah familiar dengan anak," kata Fathya memberi pesan.
(rdn)