Jakarta -
Pernah nggak, Bun, merasa ke-skakmat sama pertanyaan anak. Misalnya aja tiba-tiba anak bertanya soal
kondom yang nggak sengaja dia lihat dipajang di rak dekat kasir supermarket.
Nah, ini dialami seorang bunda bernama Anita Rachmad. Di halaman Facebook-nya, Anita menyampaikan permohonannya ke salah satu minimarket untuk nggak memajang kondom di rak pajangan dekat kasir. Menurut Anita lebih baik kondom tersebut dipajang di rak yang agak menjauh dari pandangan anak-anak sekarang yang sudah melek internet.
Anita bercerita saat itu anaknya Intan duduk di kelas 3 SD dan sekarang sudah mau lulus, Bun. Intan menunjuk rak kondom dan bertanya ke sang bunda kondom itu apa. Anita pun menjawab kondom adalah alat kontrasepsi. Lagi-lagi Intan bertanya dan Anita menjawab untuk mengatur jarak kelahiran antara kakak dan adik.
"Nggak berhenti, bagaimana caranya, katanya lagi. Dipakai oleh suami istri yang sudah menikah. 'Maksudku terus kondom itu diapain? Diminum atau dimakan?' Modyarrr akuu. Rasanya saya pengen ngajak tengkar mas kasir tapi dia hanya kasir," tulis Anita.
Nggak kehabisan akal, Anita mengalihkan perhatian anaknya dengan membelikan dia es krim dan biskuit. Tapi, namanya ibu Anita tetap khawatir nih, Bun, karena dia berpikir apakah pernah anaknya googling soal kondom dan cara pakainya. Ya, walaupun saat ini Intan udah diberi tahu sang bunda pelan-pelan soal kondom.
"Tapi bagaimana dengan anak-anak lain dan orang tuanya belum siap jawaban," ujar Anita.
Pertanyaan yang dilontarkan anak memang kadang bisa di luar dugaan dan bikin kita mati kutu ya, Bun. Salah satunya ya soal
kondom ini. Hmm, kalau kata psikolog seksual Zoya Amirin, saat anak bertanya kondom itu apa coba sampaikan ke anak kondom adalah alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular seksual.
Jelaskan ke anak kalau untuk punya momongan harus diatur alias nggak bisa terus-terusan. Menurut Zoya, membicarakan seks dengan anak sebagai bentuk edukasi itu perlu. Sebab, berhenti membicarakan seks bukan berarti anak juga berhenti memikirkan seks atau ingin tahu soal seks.
"Sederhananya, bicarakan aja dulu soal konsep pacaran di mana ayah dan ibu sepakat kapan anak boleh pacaran dan jelaskan alasannya. Dengan begitu setidaknya saat anak sudah pubertas orang tua tahu mereka mulai berpotensi melakukan hubungan seks. Untuk itu mencegah seks pranikah amat penting salah satunya melalui edukasi seks," tutur Zoya seperti dilansir detikHealth.
Dikutip dari ndTv, untuk anak di bawah umur 4 tahun, orang tua bisa menjawab kondom adalah alat kontrasepsi. Ketika anak bertanya lebih jauh, katakan saja bahwa kita akan memberi penjelasan lebih jauh ketika mereka udah memahami lebih benar bagian tubuhnya. Hindari mengatakan kalau kondom adalah hal yang cuma boleh diketahui orang dewasa ya, Bun.
Soalnya ini justru bikin anak makin penasaran dan bisa cari info lewat sumber lain yang belum tentu terpercaya. Untuk anak usia 5-9 tahun, kita bisa menjelaskan kondom adalah alat kontrasepsi yang dipakai ketika ayah dan ibu belum siap punya bayi. Di usia ini, secara sederhana menjelaskan gimana proses terbentuknya janin sudah bisa dilakukan kok.
Nah, kalau anak berumur 10-13 tahun gimana? Di usia ini anak biasanya sudah puber. Di sini kita bisa sampaikan kalau kondom adalah alat kontrasepsi untuk mengontrol kehamilan. Bantuan diagram atau video sederhana soal terbentuknya embrio dan cara kerja kondom bisa disampaikan ke anak kok. Ingat, ini adalah bentuk edukasi seks, Bun.
Ya, walaupun untuk menjelaskan perihal masalah terkait seksualitas kembali lagi pada budaya dan nilai yang ada di masing-masing keluarga ya. Nah, kalau Bunda ditanya anak
kondom itu apa, Bunda bakal menjawab gimana nih?
(rdn)