Washington, D.C. -
Saat usia kandungannya 23 minggu, Mary Parkinson harus melahirkan bayinya secara
prematur. Si kecil yang dikasih nama Grace pun lahir di bulan Januari lalu dengan berat badan 400 gram alias nggak sampai 1 kg nih, Bun. Sekarang, umur Grace sudah menginjak 3 bulan dan penampilannya berbeda banget.
Mary bilang sekarang berat badan Grace udah mencapai 2 kg lho. Beberapa minggu lalu Grace juga udah nggak perlu pakai inkubator. Sebagai ibu, Mary pastinya happy banget. Setelah berumur 3 bulan, Grace memang masih perlu pakai CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) karena masalah pernapasan yang dia alami. Tapi, kondisi Grace makin hari makin baik.
"Selamat ulang bulan yang ke-3 gadis kecilku. Nggak percaya dengan perkembangan kamu. Foto kiri saat Grace lahir dan beratnya sekitar 400 gram. Foto kanan saat sekarang Grace berbobot sekitar 2 kg. Kami beruntung jadi orang tua kamu, Nak," kata Mary di halaman Instagram-nya.
Karena Grace lahir prematur, Mary baru bisa memeluk bayi perempuannya itu saat berumur 2 minggu, Bun. Di umurnya yang masih belia banget Grace juga harus menjalani beberapa operasi karena ada masalah dengan ususnya. Beberapa tes untuk bayi prematur seperti penglihatan juga dijalani Grace.
Kalau kata bundanya, Grace paling sebal nih kalau menjalani tes ini. Untungnya, hasil pemeriksaan menunjukkan senggaknya saat ini Grace nggak butuh operasi. Seperti bayi
prematur lainnya, soal ASI Grace mendapatkannya melalui feeding tube karena memang Mary belum bisa menyusui Grace secara langsung.
Pemberian ASI pada bayi prematur memang penting banget, Bun. Seperti dikatakan dr I Gusti Nyoman Ayu Partiwi SpA atau dr Tiwi untuk bayi prematur ASI nggak hanya nutrisi tapi juga obat, sama kayak ventilator dan infus. Soalnya, ASI memberi fungsi sangat besar pada pencernaan dan tubuh bayi.
Soal merawat bayi prematur, dr Tiwi bilang memang membesarkan bayi prematur agak 'susah' dan mahal. Kalau bayi udah keluar dari NICU, akan di-follow up sampai usia 10 tahun.
"Perkembangan otak beres pas usia 6 tahun tapi karena ada usia koreksi jadi waktu yang dibutuhkan lebih panjang. Lalu risiko masalah hormonal pas usia remaja juga ada," tambah dr Tiwi.
Maka dari itu, dr Tiwi berpesan orang tua mesti terus menjaga si kecil, mulai dari sistem pencernaannnya, metabolisme tubuh, asupan makanan, berat badan, tinggi badan, aktivitas fisik, dan aspek lain yang memengaruhi tumbuh kembang anak. Termasuk stimulasi buat bayi
prematur harus tetap dilakukan meski sudah boleh pulang ke rumah, Bun.
(rdn)