HaiBunda

PARENTING

Hati-hati, Ini Efek Jangka Pendek Cacingan pada Anak

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 24 Apr 2018 12:04 WIB
Hati-hati, Ini Efek Jangka Pendek Cacingan pada Anak/ Foto: thinkstock
Jakarta - Kasus cacingan menjadi sorotan besar di Indonesia. Hanya saja sebagian dari kita masih belum terlalu aware.

Nah, faktanya nih, Bun, berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, prevalensi cacingan di Indonesia mencapai 28,12 persen. Namun, angka ini kurang menggambarkan kondisi sebenarnya karena di banyak daerah tingkat prevalensi cacingan berada di atas 50 persen.

Menurut dr Elizabeth Jane Soepardi MPH DSc, cacing yang menjadi parasit di tubuh manusia dapat masuk ke tubuh melalui kontak langsung antara kulit dengan tanah. Setelah menembus kulit, maka cacing akan masuk ke pembuluh darah balik (vena), lalu menuju ke organ dalam tubuh manusia. Cacing kerap berkembang biak dan berkoloni di dalam usus untuk mengambil nutrisi yang masuk di dalam tubuh seperti karbohidrat dan berbagai protein.


"Cacing cambuk dan cacing tambang akan menggigit dinding usus dan menghisap darah yang keluar. Kondisi ini akan membahayakan, terutama bagi anak berusia di bawah 4 tahun yang berada pada periode emas pertumbuhannya," tutur dr Jane di acara Media Briefing 'Edukasi Mengenai Infeksi Cacing dan Hubungannya Terhadap Gangguan Gizi yang Berdampak Stunting', di Oakwood Mega Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.



Kata dr Jane, kebanyakan orang yang terinfeksi penyakit cacingan nggak menunjukkan gejala dan kalaupun ada, gejalanya tampak samar, mirip dengan penyakit lainnya. Meski begitu, beberapa tanda-tanda dan gejala penyakit cacingan adalah demam, gelisah pada waktu malam hari, cacing kadang-kadang dapat dilihat ketika buang air besar, cepat lelah, nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, nyeri atau sakit perut dan diare.

Lalu apa dampak jangka pendeknya? Menurut dr Jane, tubuh akan kekurangan zat besi yang sangat penting dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin. Di dalam tubuh, Hemoglobin berfungsi sebagai alat angkut oksigen dari usus ke seluruh organ tubuh.

"Apabila tubuh kekurangan zat besi, maka seorang anak akan mengalami anemia atau penyakit kekurangan darah. Hal ini dapat terjadi akibat cacing yang kerap berkembang biak dan berkoloni di dalam usus mengambil nutrisi. Cacing juga akan menggigit dinding usus dan menghisap darah yang keluar ke dalam rongga usus," tutup dr Jane.

(aci)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK