Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Jangan Anggap Sepele, Infeksi Cacing Bisa Sebabkan Anak Stunting

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 20 Apr 2018 15:00 WIB

Dampaknya nggak main-main, lho, Bun.
Jangan Anggap Sepele, Infeksi Cacing Bisa Sebabkan Anak Stunting/ Foto: thinkstock
Jakarta -

Sering kali anak kurus dibilang cacingan. Padahal anak yang terlihat sehat saja namun bertubuh pendek bisa juga cacingan, lho. Terlebih lagi, terkadang infeksi cacing sering disepelekan atau bahkan dilupakan orang tua.

Menurut dr Juwalita Surapsari MGz SpGK dari RS Pelni Jakarta, infeksi cacing adalah infeksi yang paling sering dialami anak-anak Indonesia, Bun.

"Ciri infeksi cacing yang paling sering adalah nggak nafsu makan, anoreksia, dan jadi anemia," tutur dr Juwalita di acara Media Briefing 'Edukasi Mengenai Infeksi Cacing dan Hubungannya Terhadap Gangguan Gizi yang Berdampak Stunting', di Oakwood Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018).

Kenapa cacing menjadi perhatian sih, Bun? Ya, karena cacing sendiri berhabitat atau hidup di tanah tropis dan subtropis. Kita tahu Indonesia adalah negara tropis. Jadi bisa dibilang tanah di Indonesia menjadi hunian cacing parasit di tubuh orang dewasa dan anak.

Terus, kenapa infeksi cacing bisa menyebabkan anak stunting? Kata dr Juwalita, infeksi cacing yang berulang bisa menyebabkan anak malnutrisi dan berujung pada stunting. Data Riskesdas dari tahun 2007 hingga 2013 menunjukkan masalah gizi di Indonesia yaitu gizi buruk dan gizi kurang mengalami peningkatan.



Jumlah anak stunting pun meningkat lho. Sedihnya lagi, prevalensi di Indonesia, 1 dari 3 anak mengalami stunting. Duh, jangan sampai si kecil mengalaminya ya, Bun. Lalu bagaimana sih caranya cacing menginfeksi tubuh?

"Infeksi cacing bisa tersalur lewat tinja atau feses, gaya hidup yang nggak higienis seperti jarang cuci tangan. Bisa aja nih misalnya seorang ibu menyuapi anaknya tanpa cuci tangan. Alhasil anak bisa berisiko terkena infeksi cacing," kata Juwalita.

Di kesempatan yang sama, dr Elizabeth Jane Soepardi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Ditjen P2P Kementerian Kesehatan menerangkan bahwa infeksi cacingan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat Indonesia.

"Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh FKM-UI Dari prevalensi cacingan nasional sebesar 28,12 persen anak kehilangan karbohidrat dan protein akibat infeksi cacingan dapat menyebabkan kerugian ekonomi sebesar 184 miliar setiap tahunnya," kata dr Jane.

Untuk penanganannya, anak diberi albendazol sesuai dengan dosisnya dan dianjurkan untuk diminum dengan interval enam bulan. Dengan catatan, boleh diberikan saat anak usia 12 bulan atau lebih ya, Bun.

"Untuk di daerah yang prevalensinya tinggi lebih dari 50 persen, maka akan dilakukan pemberian obat cacing secara massal di posyandu pada bulan Februari dan Agustus," tutup dr Jane.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda