Jakarta -
Mengenali bakat anak sejak dini memang penting ya, Bun. Karena setelah dikenali bakatnya, kita bisa mengarahkan anak sehingga bisa lebih berprestasi. Seperti gadis bernama Fayanna Ailisha Davianny ini, bakat menulisnya sudah kelihatan sejak kecil lho.
Nah, di usianya yang baru 13 tahun, Fayanna sudah menelurkan 42 karya tulis dalam bentuk buku lho, Bun. Wah, keren ya Fayanna.
"Awal suka nulis karena dulu dari kecil suka dibacain (buku) sama mama. Nah dari situ aku mulai suka nulis. Pas usia tujuh tahun, aku menulis cerita di buku tulis, lama-kelamaan baru
menulis di laptop," kata Fayanna dalam talk show yang diadakan oleh SiDU, 'Membangun Generasi Cerdas Indonesia Melalui Kebiasaan Menulis' di Morrissey Hotel Residences, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Salah satu karya Fayanna. Foto: dok pribadi |
Kemudian di usia delapan tahun, Fayanna yang kini duduk di SMP Islam Dian Didaktika ini, ditawari ikut lomba menulis cerpen tingkat nasional. Di situ lawan Fayanna adalah anak-anak berusia 7 hingga 12 tahun. Iseng ikut lomba, nyatanya berakhir manis lho. Ia menjadi juara dua dalam lomba tersebut dan hasil tulisannya pun dibukukan. Itulah buku pertamanya, dan dari situlah ia kenal dengan editor.
"Aku biasa nulis dari TK. Mungkin kalau mama dulu nggak sering bacain buku, aku juga nggak akan tertarik menulis dan baca buku," tutur Fayanna yang sejak usia satu tahun sering diajak orang tuanya ke toko buku.
Menurutnya, banyak banget manfaat yang ia dapat ketika rutin
menulis. Misalnya nih dia jadi bisa berpikir sistematis, punya daya ingat tinggi, juga termasuk mempermudah pelajaran lain untuk ia serap. Ya, karena ia suka nulis jadi nggak bosan gitu, Bun. Selain itu, berkat menulis ia juga banyak menorehkan prestasi lain.
"Bulan April kemarin, aku berhasil menjuarai lomba cerpen tingkat Asia, 1st Asian Story Writing Challenge. Ini adalah suatu pengalaman berharga untuk aku, karena peserta yang berperan serta dalam event ini adalah penulis dari negara-negara di Asia," papar Fayanna.
Masih pada bulan yang sama, di akhir April 2018, Fayanna mewakili Indonesia sebagai penulis cilik yang ditunjuk untuk menjadi pembicara dalam Kuala Lumpur International Book Fair. Ia hadir di panggung utama dalam acara bincang-bincang dan bedah karya dengan Penulis Cilik Indonesia serta jumpa penulis dan book signing.
"Aku juga memberikan sesi motivasi literasi di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur," kata bocah yang juga hobi menari balet ini.
(Nurvita Indarini)