Salt Lake City, Utah -
Baru-baru ini viral kembali sebuah tantangan yaitu
'Fainting Challenge' di internet. Nggak bisa dipungkiri anak-anak bisa tertarik mencobanya. Padahal, pastinya ada risiko di balik itu.
Fainting challenge adalah tantangan di mana seseorang sengaja mencekik dirinya sendiri untuk menghambat oksigen masuk ke otak. Tujuannya, supaya si orang ini merasa dirinya 'fly'. Nah, tantangan ini juga bisa dilakukan anak-anak, Bun. Kebanyakan anak melakukannya karena hanya ingin tahu kayak apa fainting challenge atau ingin diakui oleh teman-temannya.
Bagaimanapun juga, tantangan ini membuat anak-anak semua usia dalam bahaya yang serius karena seorang ibu menemukan putranya yang berusia 12 tahun tewas saat bermain fainting challenge. Pada hari Jumat (11/5), Tua Muai (12) bermain tantangan tersebut yang juga dikenal sebagai permainan mencekik. Ia melakukannya dengan teman-temannya di rumahnya di Utah. Tantangannya, mereka sengaja menghambat oksigen masuk ke otak seperti orang yang menggunakan obat terlarang.
Namun tak lama setelah si kecil menerima tantangan, sang ibu, Celestia Muai, menemukan putranya pingsan dan segera menelepon 911. Anak kelas enam SD itu dibawa ke rumah sakit setempat dan meninggal keesokan harinya.
"Dia hanya memainkan permainan dan dia tidak memikirkan semuanya," kata Celestia dikutip dari Fox 13.
Saat Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 13 Mei, Celestia menghabiskan hari spesialnya dengan merencanakan pemakaman si kecil lalu mengabarkan berita kematian si kecil. Dan sayangnya, Tua adalah salah satu dari banyak
anak muda yang kehilangan nyawa dengan sengaja mencekik diri mereka sebagai bagian dari permainan.
Dalam laporan di tahun 2008, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengungkapkan tantangan ini telah membunuh 82 anak-anak antara usia 6 dan 19 antara tahun 1995 dan 2007. Dilansir Time, sebelum meluasnya penggunaan Internet, aturan permainan ini tersebar dari mulut ke mulut. Sekarang, tantangan ini tersebar dengan mudahnya di situs seperti YouTube.
Dalam kasus-kasus tersebut untuk anak-anak menggunakan benda-benda seperti tali, ikat pinggang, dan tali sepatu untuk tantangan itu. Setelah kematiannya yang tragis, Tua meninggalkan tujuh saudara kandungnya. Karena inilah sang ibu ingin berbagi cerita dan peringatan bagi semua orang tua lain di luar sana.
"Saya benci ketika ibu lain merasakan apa yang saya alami dan
anak-anak lain meninggal dengan cara seperti ini. Tidak ada yang bisa menghilangkan rasa sakit ini, tetapi setidaknya pengalaman saya ini bisa menyelamatkan satu anak, satu orang tua, satu keluarga," kata Celestia.
Keluarga Tua juga membuat kampanye YouCaring untuk membantu menutupi biaya pemakaman dan memorial.
(rdn)