HaiBunda

PARENTING

Anak Indonesia Bangun Lebih Pagi, Tapi Lebih Singkat di Sekolah

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Senin, 21 May 2018 15:02 WIB
Anak Indonesia Bangun Lebih Pagi, Tapi Lebih Singkat di Sekolah/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Anak-anak Indonesia ternyata rajin bangun pagi lho. Iya, ada 11,1 persen anak Indonesia yang bangun tidur sebelum 05.30. Sedangkan yang bangun tidur di pukul 06.00 mencapai 31,9 persen.

Coba deh, Bun, bandingkan dengan anak-anak dari tiga negara lain yakni Jepang, China, dan Finlandia. Anak-anak yang bangun pukul 05.30 kurang dari tiga persen lho. Sedangkan yang bangun pukul 06.00 kurang dari 13 persen.

Lalu kapan anak-anak dari tiga negara itu umumnya bangun? Ternyata mereka kebanyakan baru bangun tidur pukul 07.00.


Demikian dijelaskan Direktur PT Benesse Indonesia, Daisuke Okada, dalam keterangan tertulis yang diterima HaiBunda. Nah, fakta ini merupakan hasil Survei Benesse Educational Research and Development (BERD) Institute milik Benesse Corporation yang merupakan perusahaan pelayanan pendidikan di Jepang.



Survei dilakukan kepada Ibu-Ibu yang memiliki anak usia 4-6 tahun dari Finlandia, Cina, Jepang, dan Indonesia pada tahun lalu. Di Indonesia, survei dilakukan kepada 900 responden yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Meski bangun lebih pagi daripada anak-anak dari tiga negara lainnya, tapi ternyata waktu anak Indonesia di sekolah, dalam hal ini pendidikan anak usia dini (PAUD) lebih singkat. Ditemukan data 89,8 persen anak Indonesia menghabiskan waktu kurang dari 4 jam di PAUD nih, Bun.

Sedang anak-anak China yang menghabiskan waktu lebih dari 8 jam di PAUD mencapai 50 persen. Nah, anak-anak di Finlandia 44 persen menghabiskan waktu lebih dari 8 jam di PAUD. Sementara anak-anak Jepang 10 persen.



"Lamanya anak-anak di Jepang, China, dan Finlandia menghabiskan waktu di PAUD karena banyak orang tua di sana adalah wanita pekerja," terang survei tersebut.

Menanggapi survei ini, Ketua Asosiasi Pendidikan Guru PAUD, Dr Sofia Hartati, M.Si mengatakan waktu kebiasaan anak berbeda-beda di setiap negara, tergantung pada sistem pendidikan anak usia prasekolah, kebudayaan, agama, dan iklim. "Di Indonesia, kesadaran keluarga lebih kuat dikarenakan adanya pengaruh dari agama, mereka cenderung mengharapkan anaknya menjadi sosok yang memegang peranan dalam keluarga," tutur Sofia. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK