HaiBunda

PARENTING

Cerita Ibu Asal Indonesia Berpuasa di Negara Turki

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 23 May 2018 03:00 WIB
Cerita Ibu Asal Indonesia Berpuasa di Negara Turki/ Foto: dok.pribadi
Kayseri, Turki - Berpuasa di negeri sendiri kadang banyak tantangannya apalau berpuasa di negeri orang ya, Bun. Sudah jelas ada perbedaan di segala aspek mulai dari perbedaan waktu, hidangan hingga budayanya.

Seorang ibu di Turki, Kristin Nurmaya Oezer berbagi pengalamannya dengan HaiBunda tentang bagaimana mengajarkan anak-anaknya berpuasa di bulan Ramadan.

"Caranya ya dengan membiasakan anak-anak untuk turut berpuasa, tidak memaksakan tapi diajak mencoba sebisa mungkin. Alhamdulillah anak pertama Aisha Nursalva Oezer yang sekarang umurnya hampir 11 tahun sudah kuat berpuasa full dari dua tahun lalu," tutur Kristin.


Tapi, anak keduanya Salim Oezer yang berumur 8 tahun masih puasa sampai 15.00-16.00 waktu setempat. Kristin mengaku anak keduanya emang doyan banget makan. Jadi, kalau Salim bisa puasa sampai jam segitu, udah hebat banget lho Salim. Lagipula Salim kan masih belajar berpuasa ya.

"Untungnya di sekolah juga ada pelajaran agama dan Alquran. Anak-anak yang ikut puasa pun ada, jadi anak-anak nggak kesusahan puasa sendirian," kata Kristin.

Lalu, bagaimana dengan perbedaan durasi puasa di Indonesia dengan di Turki? Di Turki durasi puasa dari jam 03.30-20.00 waktu setempat. Lalu untuk budaya buka puasa di sana, nggak ada istilah takjil seperti kolak.



"Begitu azan berkumandang mereka langsung minum air putıh dan kurma kemudian langsung mulai makan sup sebagai pembuka,lanjut menu utama. Untuk dessert biasanya bersama teh turki dihidangkannya, tergantung keluarga masing-masing. Ada yang sebelum tarawih minumnya ada yang setelahnya," papar Kristin.

Selain hidangan khas Turki, Kristin sebagai ibu dari Indonesia selalu menghidangkan masakan Indonesia untuk keluarganya, Bun. Misalnya, Kristin memasak tumis kangkung saus tiram, telur balado, dan ayam shnitzel.

"Alhamdulillah anak-anak selalu makan apa aja yang dihidangkan, mereka bukan picky eater. Makanan favorit mereka banyak. Kalau favorit suami saya rendang sapi dan sambal cabai ijo," kata Kristin.

Apa tantangan yang paling besar bagi anak-anak dalam menjalankan puasa di Turki? Kata Kristin, untuk Aisha, putri sulungnya itu nggak terlihat kesusahan. Justru selama puasa Aisha malah anteng dan terlihat sabar.

"She loves fasting. Tapi Salim terlihat kesusahan karena durasi puasa yang lama membuat dia nggak sanggup puasa sampai jam delapan malam," lanjut Kristin.

Bagaimana dengan salat tarawih di sana? Kristin bilang salat tarawih cenderung dimulai lebih malam dan jumlah rakaatnya pun banyak. Selesai tarawih di Turki sekitar pukul 11.30-an malam waktu setempat.

"Malah tahun lalu sampai jam 12 malam. Saya sendiri tarawih lebih memilih di rumah karena anak ketiga, Leyla Yasmin Oezer, masih kecil dan masih minum ASI. Jam-jam segitu biasanya mulai rewel karena ngantuk. Jadi sejauh ini anak-anak belum pernah ikut tarawih di masjid," pungkas Kristin.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Momen Ukkasya Anak Zaskia Sungkar Main Bareng Sang Adik Humaira, Intip 5 Potret Manisnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

7 Contoh Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025 untuk Pengibaran, Penurunan & Menghormati Pahlawan

Mom's Life Amira Salsabila

10 Penyebab Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Wajah Sendu Jerry Yan saat Kunjungi Makam Barbie Hsu Lawan Mainnya di Meteor Garden

10 Penyebab Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya

Momen Ukkasya Anak Zaskia Sungkar Main Bareng Sang Adik Humaira, Intip 5 Potret Manisnya

7 Contoh Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025 untuk Pengibaran, Penurunan & Menghormati Pahlawan

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK