
parenting
Fakta-fakta DIC Seperti Dialami Cucu Aa Gym Sebelum Meninggal
HaiBunda
Kamis, 24 May 2018 12:49 WIB

Ya, tentu harapannya anak kita tumbuh jadi anak yang sehat dan panjang umur. Nah, soal DIC, apakah kita bisa menghindarinya? Berikut ini HaiBunda merangkum sejumlah fakta tentang DIC.
1. Tidak Terjadi Tiba-tiba
Foto: getty images
dr Darmawan B Setyanto SPA(K) dari RSCM menuturkan DIC tidak terjadi secara tiba-tiba. Umumnya terjadi karena si pasien sudah punya penyakit berat, terkait dengan berbagai gangguan klinis seperti misalnya gagal hati berat, kanker padat, sepsis, dan trauma (neurotrauma).
"DIC tidak terjadi dengan mudah, terjadi di tahap-tahap akhir penyakit berat. Itu setting ICU kalau bicara seperti itu. Kalau sehari-hari nggak akan ketemu DIC, nggak ada deteksi dini karena itu proses kejadian akhir," jelas dr Darmawan kepada HaiBunda.
Baca juga: Video Kabar Duka dari Aa Gym |
2. Bisa Terjadi Pendarahan
Foto: thinkstock
dr Darmawan menuturkan penggumpalan darah bisa disebabkan oleh pengerasan pada dinding pembuluh darah, mengeras jadi penumpukan, lalu jadi penggumpalan. Kalau terjadi di jantung jadi serangan jantung, sedangkan kalau terjadi di otak jadi stroke.
Saat seseorang, termasuk anak, sakit berat, mekanisme homeostasisnya bisa terganggu. "Termasuk (terganggu) di mekanisme encer kentalnya darah lalu terjadi DIC, bisa jadi pendarahan," sambungnya.
Saat DIC terjadi, darah membeku atau menggumpal. Ketika trombosit habis, mengakibatkan pendarahan baik di dalam atau diluar tubuh, Bun.
3. Gejala yang Mungkin Muncul
Foto: Thinkstock
Perdarahan adalah gejala paling umum pasien DIC. Dikutip dari Healthline, perdarahan bisa terjadi di mulut dan di hidung. Meski begitu, bisa juga mengakibatkan pendarahan di dalam tubuh.
Beberapa gejala DIC lainnya yakni pembekuan darah, berkurangnya tekanan darah, serta mudah memar. Kadang ditemukan pula bintik-bintik merah di permukaan kulit.
Gejala lain termasuk kelumpuhan, sakit kepala dan kadang-kadang kesulitan dalam berbicara.
4. Penyebab DIC
Foto: Thinkstock
Seseorang dengan kanker, seperti leukemia, DIC umumnya dimulai perlahan-lahan. Pada pasien kanker, termasuk pasien kanker anak, pembekuan di pembuluh darah lebih umum daripada pendarahan yang berlebihan.
Infeksi, trauma berat seperti cedera otak, peradangan, dan pembedahan, berisiko pada DIC. Tapi, Bun, ada beberapa penyebab DIC yang kurang umum seperti suhu tubuh sangat rendah (hipotermia), gigitan ular berbisa, pankreatitis, luka bakar, serta komplikasi selama kehamilan.
Healthline menjelaskan risiko seseorang mengalami DIC meningkat jika baru-baru ini:
1. Menjalani operasi
2. Melahirkan seorang bayi
3. Mengalami keguguran yang tidak tuntas
4. Mendapat transfusi darah
5. Mendapat anestesi
6. Mengalami sepsis atau infeksi jamur atau bakteri lainnya
7. Memiliki jenis kanker tertentu, terutama jenis leukemia tertentu
8. Mengalami kerusakan jaringan serius seperti cedera kepala, luka bakar, atau trauma
9. Mengalami penyakit hati.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Cek Berat Badan Ideal Anak Usia 0-5 Tahun, Si Kecil Sudah Sesuai?

Parenting
5 Cara Menghilangkan Cegukan pada Bayi, Bunda Perlu Tahu

Parenting
9 Gejala Demam Berdarah pada Anak, Bunda Perlu Tahu

Parenting
7 Gejala Bayi dan Balita Sakit, Perlu Bunda Waspadai

Parenting
Penyebab dan Dampak Stunting pada Anak, Bunda Perlu Tahu

Parenting
Kotoran Telinga Anak Mengeras, Bagaimana Cara Membersihkannya?
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda