Jakarta -
Demi anak berprestasi, kita mengikutkan mereka les. Boleh-boleh aja kok, Bun, itu dilakukan. Tapi, alangkah baiknya kalau kita bebaskan anak
memilih les yang ingin dia ikuti, sehingga les yang anak ikuti nggak berlebihan.
Kata psikolog anak, Ajeng Raviando, di usia SD sebenarnya nggak perlu mengikutkan anak ke berbagai kursus atau les. Kebayang gimana kasihannya anak-anak ini kan? Di sekolah mereka udah belajar, pulang sekolah masih harus mengikuti sejumlah les sampai malam.
"Pada akhirnya akan ada banyak hal yang terlewatkan termasuk gimana anak seharusnya punya waktu untuk mengasah kemampuan sosialnya. Tapi, social skill-nya nggak terasah, dan memengaruhi life skill-nya juga. Ya, karena semua sangat rutinitas dan pada akhirnya kalau emang bukan potensinya di situ, tentunya akan sangat disayangkan," ungkap Ajeng di tengah acara Kuasai 'Homework Resque' dengan Printer HP Deskjet Ink Advantage di Tanamera Coffee, Jakarta Selatan baru-baru ini.
Menurut Ajeng pribadi, yang namanya les itu sebetulnya harus disukai oleh anak. Jadi bukan yang sifatnya mata pelajaran lagi. Dengan kata lain les semestinya dipilih sendiri oleh anak.
"Jadi gini, kalau anak udah minta dia mau tambahan les apa. Maka, dia harus bertanggung jawab sama permintaannya tersebut. Tapi, kalau misal nih kita yang nyuruh mereka les, ke depannya anak bisa aja menolak dengan berbagai alasan dari capek, malas, dan lainnya," ungkap wanita yang sudah menjadi psikolog selama 15 tahun ini.
Tapi, akan beda cerita nih, Bun, kalau anaknya sendiri yang minta. Di situ kita juga punya peluang untuk mengajarkan anak bertanggung jawab pada apa yang diinginkannya. Jadi, ketika mereka malas atau nggak ingin lagi menjalani lesnya tanpa alasan, kita juga punya 'pendorong' yang kuat untuk mereka.
"Kita bisa lho bilang gini pas mereka males atau apa, 'Kan kamu yang minta, Nak. Jadi kamu harus punya komitmen terhadap apa yang kamu lakukan'. Nah, di situ kita bisa mengajarkan anak kita soal apa sih tanggung jawab itu," tutur Ajeng.
Bagaimana sih bertanggung jawab, seperti apa sih bentuk tanggung jawab, nah semua itu bisa ajarkan ke anak, Bun, dalam proses anak memilih les yang dia inginkan. Tapi, ketika orang tua nggak mau mendengarkan anak, bisa jadi apa yang dilakukan anak hanya demi membahagiakan orang tuanya walau anak nggak senang melakukan itu.
Jadi, penting banget menumbuhkan kesadaran pribadi anak untuk
bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan ya, Bun.
(rdn)