Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Perlukah Mengikutkan Anak Lomba Demi Tingkatkan Percaya Dirinya?

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Sabtu, 02 Jun 2018 16:59 WIB

Demi meningkatkan rasa percaya diri si kecil, kita pun mengikutkan dia ke berbagai lomba. Hmm kira-kira perlu nggak ya?
Perlukah Mengikutkan Anak Lomba Demi Tingkatkan Percaya Dirinya?/ Foto: thinkstock
Jakarta - Ya namanya juga orang tua ya, Bun. Pengennya sih anak jadi percaya diri di depan orang banyak, makanya anak sering diikutkan tuh ke berbagai perlombaan atau kompetisi. Selain untuk memgasah kemampuannya, harapannya sih bikin rasa percaya dirinya tumbuh.

Tapi, apa perlu ya kita mendorong anak untuk mengikuti lomba-lomba tersebut demi menumbuhkan percaya dirinya?

Kata psikolog anak, Wikan Putri Larasati, mendorong anak untuk ikut lomba tidak selalu menjadi cara paling efektif dalam menumbuhkan rasa percaya diri. Hal tersebut menjadi positif apabila anak merasa nyaman dan senang menjalaninya.



"Yang lebih penting adalah orang tua perlu menemukan minat anak dan mendukungnya untuk menggeluti minat tersebut. Ketika anak merasa menguasai sesuatu hal yang ia sukai, kepercayaan dirinya akan terbangun," ungkap psikolog dari Biro Psikologi Castra Tangerang ini.

Wikan menambahkan sebenarnya ada banyak kok langkah-langkah supaya percaya diri anak meningkat. Beberapa cara tersebut yakni:

1. Beri Kesempatan Anak

Memberi kesempatan pada anak untuk melakukan berbagai aktivitas secara mandiri penting banget untuk menumbuhkan percaya dirinya.

"Misal nih, sejak dini anak perlu mulai dibiasakan melakukan self-help seperti minum dan makan sendiri, mandi dan berpakaian sendiri, menyikat gigi, dan lainnya," tutur Wikan saat ngobrol dengan HaiBunda.

Ketika anak melakukan kegiatan dengan kemampuannya sendiri (atau dengan sedikit bantuan), mereka akan mengembangkan kepercayaan diri. Tentu saja cara orang tua dalam mengajarkan kemandirian perlu diperhatikan.

"Hindari kritikan, selalu berikan apresiasi terhadap usahanya dan bukan hanya dari hasil akhirnya," saran Wikan.

2. Tidak Mudah Memberi Bantuan Anak

Tidak langsung memberikan bantuan pada saat anak mengalami kesulitan atau masalah bisa jadi sarana belajar anak. Dengan memberi anak kesempatan untuk menyelesaikan sendiri terlebih dahulu juga membuat anak merasa dipercaya.

"Hal ini dapat mengasah kemampuan problem solvingnya dan akan berdampak pada berkembangnya kepercayaan diri mereka," tutur Wikan.

3. Membiasakan Anak Berinteraksi

Dengan sering berinteraksi dengan orang lain di luar anggota keluarganya, bisa membuat anak terbiasa menghadapi orang lain. Apabila anak malu-malu ketika bertemu orang baru, ingat betul nih, Bun, untuk jangan paksa anak atau memarahinya atau membandingkannya dengan anak lain yang lebih mudah bergaul.

Pahami dan hargai perasaan anak. Bantu anak merasa nyaman.

"Misalnya, dengan mencontohkan cara berkenalan, mengajarkan keterampilan lewat buku cerita atau dongeng atau role play juga dapat dilakukan," imbuh Wikan.
(aml)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda