Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kaitan Gangguan Mata pada Balita dengan Kebiasaan Main Gadget

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 13 Jun 2018 17:02 WIB

Balita ini mengalami gangguan mata serius, Bun. Disebutkan apa yang dia alami ada kaitannya dengan main gadget.
Kaitan Gangguan Mata pada Balita dengan Kebiasaan Main Gadget/ Foto: Thinkstock
Surabaya - Memang sudah rahasia umum kalau bermain gadget terlalu lama akan menimbulkan dampak negatif baik secara psikologis maupun fisik. Baru-baru ini ada kejadian di Surabaya, Bun. Seorang anak yang umurnya kurang dari empat tahun mengalami gangguan mata yang cukup serius.

Hal ini dibagikan orang tua si anak, Josua Kalalo di Facebook-nya pada hari Kamis (7/6) kemarin. "Hati-hati para orang tua yang punya baby umur di bawah 4 tahun jangan biasakan anak anda lihat YouTube. Anak saya kena sindrom juling tapi belum parah diterapi 3 jam tiap hari tutup mata satu. Save your baby from handphone," tulis Josua di status Facebook-nya.



Postingan Josua ini menuai berbagai pertanyaan seputar anaknya dan menjadi viral. Josua kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa warganet yang membacanya perlu antisipasi terkait pemakaian gadget pada anak. Sebagai seorang ayah yang bukan dokter, ia nggak bisa kasih saran terkait hal medis.

"Efek handphone ke masing-masing anak berbeda. Ada yang mata juling seperti anak saya tapi juling yang belum parah. Ada yang merusak mata sampai bisa mengakibatkan kebutaan jika tidak segera diperiksa ke dokter mata. Bagi yang anaknya pegang hp lebih dari 1 jam setiap harinya, waspada aja. Kurangi kebiasaan ini sebelum terjadi hal fatal pada anak anda," tulis Josua di postingannya yang berbeda.

Josua berpesan, jika mengajak anak konsultasi ke dokter coba cek keseluruhan mata anak sampai retina skop. Jangan cuma cek mata di alat mata minus, plus atau silinder. Mungkin yang dimaksud Josua adalah alat tes refraksi mata, Bun.



Josua juga bilang jika terjadi sesuatu yang salah dengan mata anak, jangan salahkan handphone, aplikasi dan bahkan anak. Karena menurut Josua orang tua lah yang berperan besar dalam kejadian seperti ini.

"Bahkan ada yang mati gara-gara radiasi berlebihan dari handphone. Jangan dibodohi dengan tidak pakai internet, didownload saja terus lihat offline aman. Ada yang bilang diklik mode airplane. Semuanya sama. Handphone yang dulu bukan smartphone seperti jaman sekarang aja sudah bisa rebus telor tanpa apapun. Jauhkan anak anda dari handphone anda. Jika anda masih sayang sama mereka," lanjut Josua.

Josua memposting ini karena menurutnya banyak orang tua yang lalai karena kebiasaan mereka jadi trend 'jaman now' yakni selalu dekat dengan hp dan nggak bisa lepas dari hp. Dan imbasnya, banyak anak-anak yang meniru kebiasaan buruk ini. Josua berpesan, sayangi diri kita sendiri dan keluarga kita. Jangan jadi zombie masa kini atau zombie 'jaman now'.

Soal penggunaan gadget bisa merusak mata, menurut dr Scarlett Cacayuran, bad light atau sinar yang buruk adalah sinar yang muncul dari layar perangkat elektronik seperti handphone, tablet, komputer dan laptop. Jika terlalu lama terpapar sinarnya, retina anak akan rusak dan akhirnya anak berisiko mengalami cacat mata.

Dokter sekaligus ahli optik asal Filipina yang kerap disapa Candy itu bilang memang ada kacamata khusus anti radiasi, Bun. Tapi, ia menegaskan lebih baik orang tua mengatur dan membatasi kebiasaan si kecil pakai gadget agar nggak terlalu lama terpapar bad light.

Menurut American Medical Association (AMA), paparan lampu saat malam hari (termasuk lampu tidur dan sinar dari perangkat elektronik) juga bisa menghambat produksi melatonin yang diproduksi saat anak sedang tidur. Akibatnya, anak bisa susah tidur. Kemudian, melatonin diyakini juga bisa jadi penghambat pertumbuhan sel kanker.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda