Jakarta -
Ketika
anak teriak-teriak di depan umum, orang tua bisa kesal dan salah tingkah dibuatnya. Berbagai cara pun dilakukan supaya anak tenang. Eh, tapi anak nggak kunjung tenang meski sudah kita minta dia menghentikan aksinya? Jangan khawatir, Bun, ada cara yang bisa Bunda dan Ayah lakukan untuk menenangkan anak kok.
Dikatakan analis perilaku bersertifikat, Dr Wendela Whitcomb Marsh, ada rumus '4S' yang bisa diterapkan untuk menenangkan anak yang teriak-teriak di depan umum. 4S itu adalah stop, squat, shhh, dan sing. Stop merujuk pada stop alias berhenti melakukan aktivitas kita sejenak, Bun. Setelah itu, perhatikan anak karena ketika anak bertingkah Wendela bilang mereka butuh perhatian.
"Amati kenapa anak teriak-teriak. Apakah mereka bosan, lapar, sakit, merasa kecewa atau sebaliknya anak terlalu bersemangat?" kata Wendela dikutip dari Fatherly.
Rumus kedua adalah squat. Ini merujuk pada menurunkan posisi tubuh kita jadi sejajar dengan anak. Wendela bilang ketika orang tua mensejajarkan posisi tubuhnya, bicara dengan eye level sehingga terjadi kontak mata, anak merasa dihargai. Selain itu, orang tua juga bisa menilai situasi yang dialami anak saat itu.
"Kemudian S yang ketiga adalah shhh. Orang tua perlu tersenyum, tenang dan merendahkan suaranya bahkan berbisik. Tindakan ini nggak hanya jadi contoh buat anak tapi juga membuat anak merespons bisikan kita sehingga anak lebih tenang," tutur Wendela.
S yang keempat adalah sing alias menyanyi. Ketika
anak teriak-teriak di depan umum, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menenangkan mereka adalah mengalihkan perhatian dengan mengajaknya bernyanyi. Nah, Wendela menyoroti biasanya orang tua sering menutup paksa mulut anak yang berisik di depan umum. Baiknya hindari melakukan ini ya, Bun. Kenapa?
Wendela mengatakan saat mulutnya ditutup paksa anak mendapat pesan dirinya nggak bisa menenangkan diri dan harus memerlukan intervensi orang tua. Kedua, anak bisa mendapat pesan buat orang dewasa nggak apa-apa melakukan pemaksaan terhadap anak-anak. Ketiga anak bukan nggak mungkin akan meniru apa yang dilakukan orang tua. Ya, ke depannya anak bisa menutup mulut temannya secara paksa atau yang lebih berisiko ketika dia menutup mulut adik bayinya dengan paksa kan, Bun?
Selain menutup paksa mulut anak supaya mereka tenang, cara lain yang kerap dilakukan orang tua untuk menenangkan anak yaitu dengan membentaknya. Hmm, cara ini disarankan untuk nggak dilakukan, Bun. Dilansir news.com.au, peneliti di University of Pittsburhg dan University of Michigan mengamati anak umur 2 tahun dan menemukan dampak sering dibentak pada kesejahteraan anak-anak.
"Anak-anak dan remaja yang orang tuanya sering
berteriak-teriak atau membentak ketika berbicara dan mendisiplinkan mereka mengalami masalah perilaku yang lebih banyak termasuk jadi pelaku kekerasan dan jadi pengacau. Dampak ini sama seriusnya ketika anak sering dipukul orang tuanya dengan alasan melatih disiplin," kata peneliti.
(rdn)