Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bocah Ini Tak Bisa Jalan karena Kulit Kakinya Terbakar Matahari

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 18 Jul 2018 16:35 WIB

Kulit kaki bocah 10 tahun terbakar sinar matahari. Bahkan, dia sampai nggak bisa berjalan, Bun. Hiks.
Bocah Ini Tak Bisa Jalan karena Kulit Kakinya Terbakar Matahari/ Foto: thinkstock
Crook, County Durham - Kulit anak 'gosong' karena matahari aja kadang bikin panik apalagi sampai terluka karena terbakar sinar matahari ya, Bun. Hal ini dialami bocah 10 tahun bernama Anya. Kulitnya terbakar setelah pulang dari liburan keluarga di Crete. Bahkan, Anya sampai nggak bisa jalan, Bun. Hiks.

Menurut sang ibu, Monique Tucker, awalnya pundak Anya memiliki bercak luka warna pink kemudian bercak tadi menjadi luka yang bikin perih dan mengelupas. Luka tadi membuat Anya takut pergi keluar setelah tahu kedua kaki, punggung dan pundaknya terbakar. Anya menangis kesakitan, Bun. Hiks kasihan ya. Padahal, sebelumnya Monique mengaku ia mengoleskan tabir surya dengan SPF 50 setiap satu hingga dua jam pada kulit Anya.

"Saya juga mengoleskan tabir surya setelah anak-anak berenang. Saya shock ketika kaki Anya seperti memiliki luka bakar dan dia nggak bisa berjalan," kata Monique dikutip dari Daily Mail.

Ayah Anya, Richard Tucker membawa Anya ke apotek terdekat untuk diobati dan Anya diberi semacam pelembap untuk membantu mendinginkan kulit yang terbakar. Akibat kejadian itu, Anya nggak bisa menikmati sisa liburannya dan harus tinggal di tempat yang tertutup selimut selama seminggu sementara saudara-saudaranya bermain di kolam renang. Selama kakinya mengalami luka bakar Anya menangis setiap hari dan sedih karena nggak bisa melakukan aktivitas seperti saudara-saudaranya.

Bocah Ini Tak Bisa Jalan karena Kulit Kakinya Terbakar MatahariBocah Ini Tak Bisa Jalan karena Kulit Kakinya Terbakar Matahari/ Foto: Instagram




"Selama seminggu kulitnya terlihat melepuh dan berwarna merah terang. Ketika saya menyentuh kulitnya dia akan tersentak dan menangis karena kesakitan. Dia terus bilang ingin pulang dan minum parasetamol secara teratur untuk mengontrol rasa sakit," kata Monique.

Monique sempat sedih karena meski sudah dipakaikan tabir surya kulit Anya tetap gosong. Apalagi, hanya Anya yang kulitnya terluka karena saudara Anya yang lain masih kecil sehingga mereka lebih sering berteduh di bawah atap.

Penggunaan tabir surya memang penting untuk melindungi kulit dari penuaan dini sampai kanker kulit yang disebabkan sinar UV dari matahari. Tapi, penggunaannya juga tidak boleh asal, Bun, jika kita mengharapkan perlindungan yang maksimal. Dijelaskan dr Sri Prihianti Gondokaryono SpKK, perlindungan sinar UV oleh tabir surya tidak hanya ditentukan oleh pemilihan nilai SPF, tapi juga cara penggunaannya.

"Nilai SPF dalam tabir surya yang tersedia di pasaran sangat beragam, dari yang 15 sampai 100. Untuk di negara tropis, minimal nilai yang direkomendasikan adalah yang SPF 30. Tapi supaya nilainya tidak berkurang, tabir surya harus sering direplikasi dan digunakan dalam dosis yang cukup, yaitu dua sendok atau jari untuk seluruh tubuh," kata dr Sri seperti dikutip dari detikHealth.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda