HaiBunda

PARENTING

Fase Pertumbuhan Anak yang Normal

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Jul 2018 08:08 WIB
Fase Pertumbuhan Anak yang Normal/ Foto: thinkstock
Jakarta - Terkadang sebagai orang tua kita punya rasa khawatir dengan pertumbuhan anak. Belum lagi secara nggak sadar kita suka termakan omongan orang lain dengan membanding-bandingkan postur tubuh. Nggak usah cemas dulu, karena setiap anak memiliki temponya masing-masing. Artinya laju pertumbuhan dan perkembangan tiap anak berbeda. Lalu seperti apa sih fase pertumbuhan anak yang normal?

Menurut Dr dr Aman Bhakti Pulungan SpA(K) FAAP, ahli endokrinologi anak dari IDAI, fase pertumbuhan normal dibagi menjadi empat fase, yakni fase intrauterin, masa bayi, masa kanak-kanak, dan pubertas. Berikut penjabarannya.

1. Intrauterin


Pada fase ini pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh lingkungan intrauterin. Insulin, IGF dan protein pengikat berperan penting dalam pertumbuhan fetus. Hormon pertumbuhan dan hormon tiroid pada fase ini nggak banyak berperan. Pertumbuhan tercepat saat usia kandungan 20-24 minggu dengan laju pertumbuhan 2,5 cm tiap minggu.

2. Masa Bayi

Rerata laju pertumbuhan anak pada tahun pertama yakni 25 cm per tahun. Pertumbuhan badan cepat namun mengalami deselerasi selama dua tahun pertama kehidupan. Deselerasi paling utama terjadi pada tahun kedua.

"Pertumbuhan sering melewati persentil selama 24 bulan pertama. Pada fase ini bayi akan tumbuh sesuai potensi genetik dan menjauhi kelebihan atau keterbatasan lingkungan intrauterin. Fase ini sangat dipengaruhi oleh nutrisi," kata dr Aman di acara Media Briefing 'Mengenal Masalah Pendek pada Anak' di Restoran Seribu Rasa Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Fase Pertumbuhan Anak yang Normal/ Foto: Thinkstock


3. Masa Kanak-kanak

Pada fase pertumbuhan normal, kecepatan pertumbuhan anak konstan antara 4,5 hingga 7 cm tiap tahun. Kecepatan kian berkurang sebelum remaja. Menurut dr Aman, masa bayi dan kanak-kanak adalah masa-masa penting terutama bagi anak perempuan. Hal ini karena begitu anak tersebut haid, maka pertumbuhannya melambat lagi bahkan lambat banget. Dan perlu diingat haid adalah puncak dari pubertas. Hanya ada kemungkinan kecil anak untuk tumbuh lagi. Maka dari itu, sebagai orang tua kita perlu memberikan nutrisi yang cukup agar pertumbuhan anak optimal.

5. Pubertas

Pada saat pubertas, ada percepatan pertumbuhan 8-14 cm per tahun karena adanya efek sinergis peningkatan steroid gonad dan sekresi hormon pertumbuhan. Seperti dikatakan dr Aman, ketika anak sudah mencapai puncak pubertas, maka kemungkinan tinggi badannya bertambah sedikit.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Potret Jo Yuri, Pemeran Player 222 di Squid Game yang Aslinya Mantan Member Girlgroup

Terpopuler: Deretan Artis Indonesia Ganti Profesi saat Pindah ke Luar Negeri

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK