Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Tips agar Anak Nurut Ketika Dinasihati

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Rabu, 17 Oct 2018 09:08 WIB

Kalau anak nggak nurut, diri ini pusing ya, Bun. Eits, tetap semangat, Bun. Coba lakukan 5 hal ini dulu agar anak nurut.
Tips anak nurut (Foto: Hassan/detikcom)
Duh, pusing ya, Bun ketika anak tidak bisa dilarang. Dibilang jangan hujan-hujanan, malah marah. Dilarang lari-larian malah memberontak. Bunda pasti merasa capek kalau si anak nggak mau dengar omongan Bunda. Cara apa lagi yang harus Bunda lakukan supaya anak nurut?

Pendekatan yang cukup membantu dalam masalah ini yaitu gentle disipline. Pendekatan ini berfokus pada mengajar dan belajar dibanding menghukum. Ahli parenting, Sarah Ockwell-Smith menulis pendekatan ini dalam bukunya 'Gentle Disipline: Using Emotional Connection Not Punsishment to Raise Confident, Capable Kids'.

Dikutip dari Psych Center, berikut lima cara yang bisa Bunda lakukan ketika anak tidak mau menurut. Langsung klik halaman selanjutnya ya, Bun.

Beri tahu apa yang harus mereka lakukan

Foto: thinkstock

Kalau melarang anak melakukan sesuatu, beri tahu juga apa yang harus mereka lakukan ya, Bun. Misalnya, Bunda cuma bilang, "Jangan lari-lari." Anak akan bingung kalau nggak boleh lari-lari, bolehnya apa dong?

Kemampuan anak berpikir logis kan masih rendah nih, jadi mereka tidak tahu dengan jelas apa yang harus diakukan kalau tidak boleh berlari. Sarah menyarankan agar Bunda menggunakan kalimat positif daripada kata 'jangan' dan 'tidak boleh'. Misalnya 'Jalannya pelan-pelan aja ya.'

Beri instruksi dengan jelas dan singkat

Foto: ilustrasi/thinkstock

Ketika memberi perintah ke anak, gunakan kalimat yang sesuai dengan kemampuannya menangkap pesan, Bun. Untuk berkomunikasi di tahap perkembangan, berikan intruksi yang jelas dan singkat. Misalnya, 'Pakai sepatunya' bukan 'Pakai sepatunya. Nanti kalau pulang sekolah, simpan lagi sepatunya di rak.''

Dengan kalimat seperti ini biasanya anak akan bingung. Bunda bisa menambahkan instruksi menyimpan sepatu ketika anak sudah selesai memakai sepatu.

Buat menyenangkan

Foto: thinkstock

Sarah mengatakan bermain adalah cara anak-anak belajar, terhubung, menjalin, dan berkomunikasi. Makanya, ia menyarankan agar mengubah permintaan Bunda menjadi permainan, balapan, dan lagu. Karena anak-anak lebih mudah memahami sesuatu lewat permainan yang menyenangkan. Misalnya, mengajak si kakak dan adik berlomba merapikan mainan, siapa yang cepat selesai, dia yang menang.

Berempati

Foto: thinkstock

Gunakan kalimat yang menunjukkan Bunda peduli dengan apa yang anak sedang lakukan dan sebenarnya tidak mau mengganggu mereka. Jangan gunakan kalimat, 'Kak, tolong dong bawakan sayuran di lemari es. Sekarang, nggak ditunda-tunda.'

"Lebih baik gunakan kalinat 'Kakak lagi asyik main boneka ya? Bisa tolong ambilkan sayuran di lemari es? Setelah itu kan bisa lanjut main lagi,'" kata Sarah.

Tanyakan tiga pertanyaan ini kepada diri sendiri

Foto: thinkstock

Untuk melakukan pendekatan penuh perhatian pada setiap isu parenting, Sarah menyarankan orang tua untuk menanyakan tiga pertanyaan kepada diri sendiri yaitu:

1. Kenapa anak bertingkah seperti ini? Cari tahu apakah tingkah mereka ini sesuai dengan usia.
2. Bagaimana perasaan anak? Mungkin mereka tidak mau menurut karena tidak bisa mengerjakannya atau mungkin mereka hanya mencari perhatian Bunda dengan cara seperti itu.
3. Apa yang sudah diterapkan untuk menanamkan kedisiplinan pada mereka?

Bunda sebaiknya membuat anak-anak memahami bahwa melakukan pekerjaan yang Bunda minta adalah salah satu bagian dari hidup sebagai keluarga. Kalau anak tidak mau menurut, jangan menyuruhnya dengan berteriak ya. Menurut psikolog Erica Reischer, Ph.D dalam Psychologi Today, berteriak tidak akan mendapatkan perhatian dari anak. Penelitian juga menunjukkan bahwa berteriak kepada anak memberikan dampak berbahaya setara dengan dampak hukuman fisik lho, Bun.

Makanya, Bun, daripada teriak-teriak yang dapat membuang tenaga, lebih baik Bunda cari cara yang lebih efektif. Bisa jadi, anak malah lebih menurut ketika Bunda tidak meminta atau melarangnya dengan berteriak. Tapi menggunakan kalimat-kalimat yang lembut dan mudah dipahami oleh mereka.


(rdn/rdn)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda