parenting
Tips Hadapi Anak Tantrum di Mal
Senin, 29 Oct 2018 20:05 WIB
Jakarta -
Duh, anak lagi-lagi tantrum minta mainan di mal. Padahal, hari ini nggak ada jatah uang untuk membeli mainan.
Bunda dan ayah kan ke mal hanya untuk membeli perlengkapan dapur yang sudah habis. Kalau anak sudah merengek begini, orang tua harus bagaimana dong? Kan malu ya dilihat orang-orang.
Menurut psikolog, Ayoe Sutomo, untuk menghadapi situasi seperti ini, orang tua harus tegas sejak awal. Sebelum berangkat, beri tahu anak bahwa hari ini ke pusat perbelanjaan hanya untuk membeli makanan. Nggak akan ada agenda untuk beli mainan.
"Ketika anak malah memaksa dan mengamuk, tips teknisnya, duduk sejajar dengan anak. Kemudian tanyakan, ada apa? Coba untuk katakan, 'Kita tadi sudah janji. Mau beli ini saja. Tidak beli mainan'. Setelah itu ajak anak ke tempat yang lebih senggang atau lebih sepi, tenangkan anak dengan cara dipeluk," ujar Ayoe ketika berbincang dengan HaiBunda.
Kalau kondisi anak sudah tidak karuan, tips selanjutnya yaitu bunda dan ayah boleh meninggalkan dia dalam satu atau dua langkah. Tapi tetap harus dalam pengawasan ya, Bun. Usahakan anak tetap bisa terlihat oleh bunda dan ayah supaya anak tetap aman.
Ayoe mengatakan, nggak apa-apa bunda dan ayah membiarkan anak marah di mal karena tidak dibelikan mainan. Orang tua harus konsisten dengan perjanjian awal yang dibuat dengan anak.
Kalau sejak awal sudah membuat perjanjian tidak akan beli mainan, artinya kalau anak tantrum pun, ia nggak akan mendapatkan apa yang dia mau.
"Memang sih, itu sangat menyerang psikologis orang tua karena kan pasti malu ya. Tapi tidak berarti karena malu itu boleh diberikan, anak boleh mendapatkan apa yang mereka mau. Itu justru mengajarkan pada anak bahwa mereka bisa mendapatkan yang mereka mau dengan cara seperti itu. Padahal kan itu tidak tepat," jelas Ayoe.
Kalau bunda dan ayah tidak konsisten dengan perjanjian awal dengan anak, dia akan menjadikan hal ini sebagai 'senjata' untuk memperoleh yang diinginkan. Jadi, kalau bunda dan ayah sudah membuat perjanjian dengan anak, jangan mudah luluh hanya karena anak tantrum di mal. Tetap tegas untuk mengatakan tidak. Dengan begini, anak bisa belajar untuk disiplin dan menepati janji. (nwy/nwy)
Bunda dan ayah kan ke mal hanya untuk membeli perlengkapan dapur yang sudah habis. Kalau anak sudah merengek begini, orang tua harus bagaimana dong? Kan malu ya dilihat orang-orang.
Menurut psikolog, Ayoe Sutomo, untuk menghadapi situasi seperti ini, orang tua harus tegas sejak awal. Sebelum berangkat, beri tahu anak bahwa hari ini ke pusat perbelanjaan hanya untuk membeli makanan. Nggak akan ada agenda untuk beli mainan.
"Ketika anak malah memaksa dan mengamuk, tips teknisnya, duduk sejajar dengan anak. Kemudian tanyakan, ada apa? Coba untuk katakan, 'Kita tadi sudah janji. Mau beli ini saja. Tidak beli mainan'. Setelah itu ajak anak ke tempat yang lebih senggang atau lebih sepi, tenangkan anak dengan cara dipeluk," ujar Ayoe ketika berbincang dengan HaiBunda.
Kalau kondisi anak sudah tidak karuan, tips selanjutnya yaitu bunda dan ayah boleh meninggalkan dia dalam satu atau dua langkah. Tapi tetap harus dalam pengawasan ya, Bun. Usahakan anak tetap bisa terlihat oleh bunda dan ayah supaya anak tetap aman.
Ayoe mengatakan, nggak apa-apa bunda dan ayah membiarkan anak marah di mal karena tidak dibelikan mainan. Orang tua harus konsisten dengan perjanjian awal yang dibuat dengan anak.
Kalau sejak awal sudah membuat perjanjian tidak akan beli mainan, artinya kalau anak tantrum pun, ia nggak akan mendapatkan apa yang dia mau.
"Memang sih, itu sangat menyerang psikologis orang tua karena kan pasti malu ya. Tapi tidak berarti karena malu itu boleh diberikan, anak boleh mendapatkan apa yang mereka mau. Itu justru mengajarkan pada anak bahwa mereka bisa mendapatkan yang mereka mau dengan cara seperti itu. Padahal kan itu tidak tepat," jelas Ayoe.
Kalau bunda dan ayah tidak konsisten dengan perjanjian awal dengan anak, dia akan menjadikan hal ini sebagai 'senjata' untuk memperoleh yang diinginkan. Jadi, kalau bunda dan ayah sudah membuat perjanjian dengan anak, jangan mudah luluh hanya karena anak tantrum di mal. Tetap tegas untuk mengatakan tidak. Dengan begini, anak bisa belajar untuk disiplin dan menepati janji. (nwy/nwy)