sign up SIGN UP search

parenting

Mitos Vs Fakta Kebiasaan Menangis pada Si Kecil, Cek Bareng Yuk Bun!

Erika Dyah   |   Haibunda Sabtu, 18 Feb 2023 13:21 WIB
ilustrasi anak tantrum caption
Jakarta -

Tangisan bayi merupakan situasi yang sehari-hari harus dihadapi para Bunda. Bahkan, hal ini kerap kali dikaitkan dengan kondisi tertentu pada bayi hingga melahirkan mitos-mitos yang bikin Bunda jadi khawatir.

Adapun sejumlah mitos terkait tangisan bayi dibahas oleh ahlinya dalam Instagram Live Haibunda bersama Cessa, brand Natural Baby Essential Oil Roll On pertama di Indonesia. Dalam IG Live bertema 'Mengenal Tangisan Pada Bayi Tantrum', Bidan & Pre Postnatal Yoga Expert Jamilatus Sadiyah meluruskan sejumlah hal terkait mitos tangisan pada bayi.

  • Kurangnya ASI Menyebabkan Bayi Menangis

Bidan Mila mengatakan hal ini adalah mitos karena tangisan merupakan bahasa bayi dan kebutuhan bayi.


"Ketika bayi menangis belum tentu selalu lapar dan belum tentu karena ASI kurang. Banyak Bunda-bunda yang gak pede saat bayi menangis, mulai khawatir apakah ASI mereka kurang. Padahal sebenarnya menangis adalah bahasa bayi," ungkap Mila, Jumat (17/2/2023).

Mila mengatakan tangisan merupakan mekanisme pertahanan bayi untuk mengkomunikasikan kebutuhannya. Mulai dari lapar, haus, khawatir, tantrum, hingga ketidaknyamanan pada tubuh termasuk organ pencernaannya. Kendati demikian, penyebab tangisan bayi bisa dikenali seiring waktu jika Bunda berusaha terkoneksi dengan Si Kecil.

  • Sering Digendong Membuat Bayi Jadi Bau Tangan

Dengan tegas Mila mengatakan tidak ada istilah 'bau tangan' dalam dunia kedokteran. Sayangnya, kalimat ini menjadi salah satu ungkapan yang umum diucapkan masyarakat hingga membuat banyak ibu khawatir saat terus-menerus menggendong bayinya.

"Padahal sebetulnya kebutuhan bayi itu digendong dan ditenangkan. Dengan kita merespons tangisannya, dia akan jauh lebih bisa mandiri berpuluh-puluh tahun ke depan," terang Mila.

"Saat digendong kan didekap, detak jantung dan napas ibunya bisa didengar oleh bayi. Sama seperti bayi yang 9 bulan di dalam rahim mendengar detak jantung dan napas ibunya, itu jadi sebuah kenyamanan bagi bayi," tambahnya.

  • Bayi Menangis Dapat Menyehatkan Paru

Mila meluruskan tangisan bayi bukanlah tak berhubungan dengan kesehatan paru-paru, apalagi membuat paru-paru anak tambah sehat. Sebab kesehatan paru-paru atau pernapasan hanya bisa ditingkatkan dengan olahraga.

"Banyak ibu-ibu zaman dulu suka bilang 'bagus nih nangisnya kuat, paru-parunya kuat'. Padahal sebenarnya bukan seperti itu, itu hanya penilaian bayi baru lahir kalau menangis itu jadi tanda pernapasannya berfungsi dengan baik tapi bukan berarti menyehatkan paru," tegasnya.

  • Anak Tantrum Perlu Didiamkan

Mila menyarankan agar para Bunda merespons anak saat tantrum atau menangis karena rewel. Justru, jika anak diabaikan atau didiamkan terus menerus akan menjadi bahaya di masa mendatang.

Ia mengatakan anak perlu ditemani saat sedang menangis. Bunda juga bisa menggunakan insting seorang ibu untuk mengenali penyebab anak menangis lalu memvalidasi perasaan anak, misalnya perasaan marah, sedih, dan lainnya.

"Temani sampai mereka merasa nyaman, jadi mereka merasa dicintai tanpa syarat. Kalau sudah semakin tenang, kita bisa peluk dan ajak regulasi perasaannya. Semakin kita belajar, biasanya hal ini akan berkurang di usia 3 tahunan. Tapi kalau kita nggak pernah membantu regulasi, tantrumnya bisa berlanjut sampai dewasa karena marahnya tidak tersalurkan," ungkapnya.

Kiat Merespons Si Kecil Tantrum & Menangis

Dalam kesempatan yang sama, Brand Representatif Cessa Vee Visha turut mengingatkan para Bunda untuk tetap tenang saat merespons tangisan.

"Orang tua mana sih yang nggak panik kalau anaknya menjerit atau memerah mukanya. Cobalah atur napas dahulu, itulah hal paling mudah untuk kita lakukan agar lebih tenang," ujar Vee.

Menurutnya, ketenangan pada Bunda bisa jadi kunci untuk melangkah ke tahap selanjutnya yakni mencari sumber atau penyebab anak menangis. Misalnya jika anak sudah di usia 2 tahun ke atas bisa diajak berbicara, atau untuk bayi hingga usia di bawah 2 tahun bisa dikenali penyebabnya dari kebiasaan Si Kecil.

"Misalnya, kalau anak tantrum menangisnya hanya sebentar. Tapi kalau anak badannya kurang enak menangisnya akan berkepanjangan dan terus-menerus. Setelah mencari tahu sumber tangisan, kita bisa berikan pertolongan pertama yaitu mengoleskan Cessa," katanya.

Vee membocorkan salah satu kiatnya untuk membuat anak tenang dengan produk natural essential oil Cessa. Cessa merupakan produk Health Care yang aman bagi bayi usia 0-3 tahun dan baik untuk anak di atas 3 tahun. Serta aman untuk kulit sensitif bayi dan anak-anak.

Ia biasanya mengoleskan Cessa berwarna biru varian Happy Nose jika anak rewel karena hidung tersumbat. Varian Cessa lainnya, yakni Lenire juga biasanya ia andalkan saat Si Kecil mengalami perut kembung. Biasanya, produk ini ia gunakan saat mengetahui Si Kecil menangis karena kondisi tubuhnya yang kurang baik.

"Untuk penggunaan Cessa secara bersamaan, bisa dipisah pada titik tertentu. Misalkan di bagian dada oleskan Cessa Happy Nose, lalu di bagian punggung Cessa Lenire. Jangan di satu spot secara bersamaan, kalau mau di spot yang sama bisa diberi jeda 2 jam," pungkasnya.

(num/ega)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pantau terus tumbuh kembang Si Kecil setiap bulannya hanya di Aplikasi HaiBunda!