HaiBunda

PARENTING

Anak Obesitas, Perlukah Diet Ketat?

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Selasa, 06 Nov 2018 11:09 WIB
Ilustrasi anak obesitas/ Foto: iStock
Jakarta - Orang dewasa terkadang punya persepsi yang salah terhadap bentuk tubuh anak. Orang-orang cenderung gemas dengan anak yang bertubuh gemuk dan pipi tembam. Padahal, anak yang mengalami obesitas harus menurunkan berat badannya lho, Bun supaya nggak terkena penyakit. Tapi, haruskah anak menjalani diet ketat?

Bunda perlu tahu, usaha menurunkan berat badan saat anak obesitas bukan berarti mereka harus melakukan diet ketat seperti orang dewasa. Diet untuk anak obesitas tidak berfokus kepada porsi makanan utama. Tapi, berfokus pada peningkatan aktivitas anak supaya kalori yang dibakar lebih banyak.

"Pada anak itu yang kita tingkatkan adalah aktivitasnya. Anak kan mesti banyak bergerak. Makanya, anak jangan dirumahkan. Jangan dihukum di rumah, nggak boleh kemana-mana. Hanya belajar, belajar, dan belajar. Anak tuh suruh keluar, main. Nah, dengan dia aktif, maka otomatis kalori keluarnya akan lebih," ujar dr Ida Gunawan, MS SpGK(K) ketika ditemui di Jakarta Selatan baru-baru ini.




Ilustrasi anak obesitas/ Foto: iStock
Selain bermain, anak juga bisa diajak berolahraga. Menurut Anggota Dewan Pakar Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), dr Iskandar Z Adisapoetra, MSc, jenis olahraga yang paling ideal untuk anak obesitas adalah olahraga yang membakar banyak lemak.

"Nah, olahraga pada umumnya adalah olahraga yang sifatnya aerobik. Dimana dia membakar lebih banyak lemak. Jadi, disamping itu juga ada tambahan untuk weight training juga. Untuk menguatkan supaya lebih cepat proses lemaknya terbakar," ujar dr Iskandar ketika berbincang dengan HaiBunda.

Diet untuk anak obesitas cencerung tidak mengurangi porsi makanan utama karena anak masih membutuhkan kalori dan nutrisi yang ada di makanan utama. Dokter hanya membatasi konsumsi snack yang mengandung gula berlebih karena biasanya anak yang obseitas suka ngemil makanan manis.

dr Ida mengatakan, "Makanannya yang diatur adalah snack-nya. Biasanya, anak obesitas itu sukanya yang manis-manis. Nah, yang manis-manis itulah yang dikurangi. Misalnya, kalau dia suka soft drink, maka itu diganti dengan buah atau jus buah. Kan kalorinya jauh lebih kecil. Jangan menggunakan gula-gula tambahan yang terlalu banyak pada anak."

Orang tua sangat berperan penting, Bun bagi pengaturan pola makan anak. Bunda dan Ayah harus memastikan supaya anak tidak mengonsumsi kalori berlebih supaya nggak terjadi obesitas. Kalau anak sudah telanjur obesitas, Bunda harus mendorong anak lebih banyak melakukan aktivitas fisik dan tidak terlalu banyak mengonsumsi gula.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Parenting Kinan

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK