Jakarta -
Menghemat uang perlu diajarkan sejak dini pada anak lho, Bun. Nah, Bunda dan Ayah bisa memulainya sejak anak duduk di bangku sekolah dasar. Sebagai langkah awal mengajari anak berhemat, orang tua perlu mengajarkan konsep
hemat pada si kecil dengan cara sederhana.
Anak yang duduk di Sekolah Dasar (SD) sudah bisa diajarkan berhemat dengan cara mengetahui konsep 'keinginan dan kebutuhan'. Dalam tahap ini, anak diajarkan untuk memilah barang mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang hanya keinginan, Bun.
"Jadi, untuk bisa berhemat, dia mesti meminimkan yang keinginan saja. Kalau memang itu butuh, berarti dia mencari sesuatu yang lebih sesuai dengan kemampuan dia. Misalnya, dia punya uang saku sehari Rp 5.000, maka dia akan mendahulukan hal-hal yang dia butuhkan seperti dia beli makan karena lapar dibanding hanya beli es krim karena ingin," ujar psikolog anak dan pendidikan, Anna Surti Ariani yang akrab disapa Nina.
Kemudian, ketika anak beranjak besar misalnya sudah menginjak jenjang pendidikan SMP, Nina menyarankan mulai beri mereka uang saku per minggu, bukan per hari seperti waktu SD. Dengan begini, anak jadi bisa jadi lebih
hemat dalam menggunakan uang saku karena takut uangnya habis di tengah jalan.
Ilustrasi ajari anak berhemat/ Foto: Thinkstock |
"Kalau sudah SMP, kalau bisa uang sakunya sudah bukan harian. Tapi bisa mingguan. Atau kalau benar-benar belum bisa mingguan, tiga harian dulu," tambah Nina di sela-sela peluncuran Edutech 'Anak Cerdas' di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jl Jend Sudirman, Jakarta, Selasa (6/11/2018)
Nina menekankan butuh ketegasan Bunda dan Ayah saat
mengajari anak berhemat. Komunikasikan sejak awal dengan anak bahwa dia nggak akan dapat uang tambahan kalau uang sakunya sudah habis duluan. Jadi anak bisa lebih berpikir ketika ingin menghabiskan uangnya untuk hal-hal yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
(rdn/rdn)