HaiBunda

PARENTING

4 Kebiasaan Buruk Orang Tua yang Mengakibatkan Anak Obesitas

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 19 Nov 2018 07:01 WIB
Foto: shutterstock
Jakarta - Anak adalah peniru ulung orang tuanya, seperti pepatah 'buah jatuh tak jauh dari pohonnya'. Kebiasaan anak mungkin saja hasil dari meniru orang tuanya.

Sebagai orang tua, tentu Bunda ingin anak memiliki kebiasaan baik. Maka dari itu, orang tua perlu melakukannya lebih dulu. Seperti mencontohkan pola makan yang benar.

Dikutip dari Parents, Esther Entin, MD, menyatakan bahwa pola makan anak terbentuk dari kebiasaan orang tua. Pola makan anak akan baik jika kebiasaan orang tuanya juga baik. Demikian pula sebaliknya.


Berikut ini empat kebiasaan buruk orang tua yang mempengaruhi pola makan anak.

1. Mengenalkan makanan padat terlalu dini

Gaya dan praktik pemberian makan bisa dikaitkan dengan risiko obesitas. Misalnya, ketika Bunda memperkenalkan makanan padat, seperti sereal, ke dalam makanan bayi terlalu awal (sebelum 6 bulan). Di usia itu, anak belum merangkak, apalagi belajar berjalan.

"Mengkonsumsi terlalu banyak kalori, sedangkan aktivitas fisik masih sedikit, bisa menimbulkan kelebihan berat badan. Demikian pula anak-anak yang diperkenalkan pada jus buah dan minuman manis pada usia dini, juga memiliki risiko obesitas," tulis Esther.

2. Tidak fokus saat makan

Menurut studi yang dipublikasi di jurnal Pediatric Obesity, mengunyah makanan tanpa ngobrol bisa menurunkan risiko kelebihan berat badan. Jadi lebih baik hindari hal-hal yang membuat tidak fokus saat makan ya, Bun. Seperti main gadget salah satunya.

4 Kebiasaan Buruk Orang Tua yang Mengakibatkan Anak Obesitas (Foto: iStock)

3. Memaksa anak untuk menghabiskan makanan

Menekan anak untuk makan juga merupakan kebiasaan yang nggak sehat. Ketika bayi dipaksa untuk makan, seperti menghabiskan susu saat sudah kenyang, hal itu dapat meningkatkan risiko obesitas.

Lebih baik orang tua dan pengasuh mengembangkan gaya makan yang lebih responsif. Orang tua secara aktif tahu sinyal bahwa anak mereka sudah kenyang. Anak-anak yang diberi makan dengan cara ini jauh lebih kecil kemungkinannya mengalami masalah berat badan.

4. Makan terburu-buru

Memperlambat waktu makan memungkinkan kita bisa mengetahui rasa kenyang. Para peneliti mengatakan, seseorang biasanya merasa kenyang sekitar 15 menit setelah makan. Untuk itu, usahakan agar anak tak perlu terburu-buru saat makan, Bun.

(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK