parenting
3 Cara Mengurangi Kecemburuan Kakak dan Adik
Selasa, 27 Nov 2018 13:12 WIB
Jakarta -
Sebelum si adik lahir, semua perhatian Bunda dan Ayah tercurahkan ke si kakak. Tapi, setelah adik lahir, perhatian orang tua terbagi. Tak heran, beberapa anak merasa cemburu dengan saudara kandungnya karena merasa orang tuanya sudah tidak sayang atau memperhatikan mereka lagi.
Nah, supaya rasa cemburu anak berkurang, lakukan 3 cara yang dilansir Psychology Today berikut ini ya, Bun.
1. Perkuat hubungan
Ketika anak merasa bahwa Ayah dan Bunda nggak mungkin mencintai yang lain selain dia, sibling rivalry akan menghilang dengan sendirinya. Luangkan waktu satu per satu dengan anak. Bisa dengan memperhatikan mereka setiap pagi, atau di setiap waktu luang yang Bunda dan Ayah miliki. Apapun yang anak lakukan atau katakan, usahakan agar orang tua melihat hal tersebut dari sudut pandang anak.
2. Ajak anak tertawa
Tertawa bisa membantu manusia menghilangkan kecemasan dan mengubah zat kimia yang ada di tubuh untuk mengurangi hormon stres. Tertawa juga bisa membantu anak mengatasi rasa takut. Ada banyak permainan yang membuat anak-anak tertawa. Permainan seperti ini juga bisa mempererat hubungan Bunda dengan anak-anak.
"Tertawa bersama orang tua bisa membuat anak melepas hormon oksitosin dan mereka pun jadi lebih dekat dengan saudara-saudaranya, ujar Laura Markham, PhD, penulis buku Peaceful Parent, Happy Kids.
3. Akui emosi anak
Mungkin sulit bagi Bunda dan Ayah untuk mendengar kemarahan dan kecemburuan anak pada adikya. Tapi, dengan menyampaikan kekesalannya, anak cenderung tidak akan bertindak macam-macam. Sebaliknya, kalau rasa kesal anak nggak dibicarakan, emosinya tidak terkendali. Mungkin anak akan agresif, membangkang, atau merengek.
Orang tua perlu mengubah perilaku negatif anak dengan memberinya penjelasan tentang bagaimana Bunda dan Ayah memberikan kasih sayang dengan adil kepada dia dan saudara kandungnya. Sebenarnya, rasa cemburu ini bisa diminimalisir sejak si adik masih ada di dalam kandungan. Menurut psikolog Febria Indra Hastati dari Brawijaya Clinic, orang tua bisa menempatkan si kakak sebagai 'superhero' untuk adiknya. Sehingga, kakak merasa penting dan berguna.
"Jadi dia merasa bangga dan terlibat. Misalnya, 'Kakak nanti kalau adik sudah lahir, kakak bantu Bunda karena kakak yang paling jago kasih bedak di kaki, kakak kan yang paling bisa pilihkan kaus kaki adik. Kakak kan udah pintar pakai sepatu nanti bisa ajarin adik ya. Kalau bukan kakak nggak bisa nih'. Jadi anak pertama ini akan tumbuh menjadi sosok yang percaya diri, dibutuhkan dan berjasa bagi adiknya," ujar Febria kepada HaiBunda beberapa waktu lalu.
Mengurangi rasa cemburu pada anak-anak tentunya akan berguna ketika mereka besar. Kalau anak nggak saling cemburu satu sama lain, mereka jadi lebih akur dan menyayangi. Bunda dan Ayah pasti lebih senang kan kalau melihat mereka akrab?
(rdn/rdn)
Nah, supaya rasa cemburu anak berkurang, lakukan 3 cara yang dilansir Psychology Today berikut ini ya, Bun.
1. Perkuat hubungan
Ketika anak merasa bahwa Ayah dan Bunda nggak mungkin mencintai yang lain selain dia, sibling rivalry akan menghilang dengan sendirinya. Luangkan waktu satu per satu dengan anak. Bisa dengan memperhatikan mereka setiap pagi, atau di setiap waktu luang yang Bunda dan Ayah miliki. Apapun yang anak lakukan atau katakan, usahakan agar orang tua melihat hal tersebut dari sudut pandang anak.
2. Ajak anak tertawa
Tertawa bisa membantu manusia menghilangkan kecemasan dan mengubah zat kimia yang ada di tubuh untuk mengurangi hormon stres. Tertawa juga bisa membantu anak mengatasi rasa takut. Ada banyak permainan yang membuat anak-anak tertawa. Permainan seperti ini juga bisa mempererat hubungan Bunda dengan anak-anak.
"Tertawa bersama orang tua bisa membuat anak melepas hormon oksitosin dan mereka pun jadi lebih dekat dengan saudara-saudaranya, ujar Laura Markham, PhD, penulis buku Peaceful Parent, Happy Kids.
![]() |
Mungkin sulit bagi Bunda dan Ayah untuk mendengar kemarahan dan kecemburuan anak pada adikya. Tapi, dengan menyampaikan kekesalannya, anak cenderung tidak akan bertindak macam-macam. Sebaliknya, kalau rasa kesal anak nggak dibicarakan, emosinya tidak terkendali. Mungkin anak akan agresif, membangkang, atau merengek.
Orang tua perlu mengubah perilaku negatif anak dengan memberinya penjelasan tentang bagaimana Bunda dan Ayah memberikan kasih sayang dengan adil kepada dia dan saudara kandungnya. Sebenarnya, rasa cemburu ini bisa diminimalisir sejak si adik masih ada di dalam kandungan. Menurut psikolog Febria Indra Hastati dari Brawijaya Clinic, orang tua bisa menempatkan si kakak sebagai 'superhero' untuk adiknya. Sehingga, kakak merasa penting dan berguna.
"Jadi dia merasa bangga dan terlibat. Misalnya, 'Kakak nanti kalau adik sudah lahir, kakak bantu Bunda karena kakak yang paling jago kasih bedak di kaki, kakak kan yang paling bisa pilihkan kaus kaki adik. Kakak kan udah pintar pakai sepatu nanti bisa ajarin adik ya. Kalau bukan kakak nggak bisa nih'. Jadi anak pertama ini akan tumbuh menjadi sosok yang percaya diri, dibutuhkan dan berjasa bagi adiknya," ujar Febria kepada HaiBunda beberapa waktu lalu.
Mengurangi rasa cemburu pada anak-anak tentunya akan berguna ketika mereka besar. Kalau anak nggak saling cemburu satu sama lain, mereka jadi lebih akur dan menyayangi. Bunda dan Ayah pasti lebih senang kan kalau melihat mereka akrab?