HaiBunda

PARENTING

Tak Semata-mata Bakat, Kreativitas Anak Juga Perlu Diasah Lho

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 04 Dec 2018 12:01 WIB
Ilustrasi kreativitas anak/ Foto: iStock
Jakarta - Percaya nggak Bun, setiap manusia itu kreatif. Jadi, bukan hanya orang yang terlahir berbakat saja yang bisa kreatif. Sehingga, kalau ada yang bilang orang-orang seperti Shakespeare, Picasso, atau Mozart bisa jenius dan menghasilkan karya luar biasa karena sudah dianugerahi sebuah bakat 'dari sananya', itu kurang tepat.

Menurut penulis dari India, Raksha Bharasia dalam bukunya Roots and Wings, saat meyakini jenius dan kreatif adalah bakat, maka kita, orang dewasa termasuk anak-anak nggak percaya dengan kreativitas yang dimiliki. Sebuah studi di Exeter University mencoba mencari tahu apakah seseorang mahir di bidang tertentu karena sudah berbakat sejak kecil. Mereka diminta mengerjakan soal di bidang kesenian, matematika, dan olahraga.


"Hasilnya, kesuksesan seseorang alias bisa mahir di suatu bidang ditentukan oleh peluang, dorongan, pelatihan, motivasi, dan yang terpenting latihan. Seseorang tidak akan meraih pencapaian tinggi di bidang tertentu tanpa mengabdikan ribuan jam untuk berlatih serius. Mozart berlatih selama 16 tahun sebelum menghasilkan adikarya yang diakui," tulis Raksha.


Ilustrasi kreativitas anak/ Foto: iStock
Rakhsa menekankan kreativitas ada pada diri tiap orang. Kata Raksha, kejeniusan tercipta berkat beberapa hal penting. Sehingga, orang dengan kecerdasan tinggi bisa fokus dan melakukan sesuatu di bidang tertentu terus-menerus dan itulah syarat untuk menjadi mahir.

"Orang-orang ini tidak harus ber-IQ tinggi tapi kebanyakan memiliki lingkungan yang sangat mendukung, dan mereka hampir selalu didampingi mentor yang andal," kata Raksha.

Terkait bakat jadi jenius atau mahir di bidang tertentu, kata psikolog Ajeng Raviando, orang tua sebenarnya bisa mengenali bakat anak dengan melakukan observasi rutin setiap hari. Ada perbedaan yang dapat terlihat ketika anak menyukai sesuatu, apakah itu bakat atau hanya kesenangan sesaat.

Nah, ketika orang tua sudah menemukan bakat anak, Ajeng menyarankan untuk langkah selanjutnya adalah memberikan stimulasi yang tepat. Tujuannya agar potensi bakat tersebut dapat berkembang semakin baik.

"Selain itu, orang tua perlu berwawasan luas dan bersabar ketika mencari bakat anaknya. Jangan sampai orang tua memaksa anak untuk menyukai hal yang dia nggak suka. Terlebih sebenarnya bidang tersebut, kita alias orang tua yang menyukainya," tutur Ajeng.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mencuci Hemat, Bersih Maksimal! Detergen Cair & Sabun Cuci Piring Diskon 20% di Transmart

Mom's Life Pritadanes

Harga Spesial Buah Pear, Hanya Hari Ini di Transmart

Mom's Life Triyanisya & Sutan Muhammad Aqil

Potret Hesti Purwadinata Bangga Kenakan Busana Bernuansa Tradisional Indonesia di Seoul Korea

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Potret Wisuda Neishia Putri Bungsu Dede Yusuf, Lulus Cum Laude dari HI UI

Mom's Life Annisa Karnesyia

Gaya Berpakaian Djiwa Putri Nadine Chandrawinata Curi Perhatian Netizen, Intip 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Aneh tapi Nyata, Viral Fenomena Ikan Memanjat Air Terjun

Mencuci Hemat, Bersih Maksimal! Detergen Cair & Sabun Cuci Piring Diskon 20% di Transmart

Harga Spesial Buah Pear, Hanya Hari Ini di Transmart

Urutan Nonton Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba dari Season 1 hingga Akhir

Potret Hesti Purwadinata Bangga Kenakan Busana Bernuansa Tradisional Indonesia di Seoul Korea

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK