Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Tepat Sajikan Makanan Sehat untuk Keluarga

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Kamis, 20 Dec 2018 10:05 WIB

Yuk, jaga kesehatan keluarga dengan memperhatikan keamanan pangan. Ikuti saran ahli ini ya, Bunda.
Foto: Istimewa
Jakarta - Makanan yang aman dan bernutrisi adalah salah satu unsur utama untuk mendukung anak dan keluarga yang sehat. Bunda memiliki peranan penting lho untuk menentukan makanan apa yang akan dikonsumsi keluarga.

Menurut data WHO, 1 dari 10 orang di seluruh dunia jatuh sakit setiap tahun karena mengonsumsi makanan tidak sehat. Tak kurang dari 420 ribu orang meninggal lantaran mengonsumsi makanan yang tidak aman, yang membawa bakteri, virus, parasit berbahaya, serta kandungan bahan kimia yang dapat menyebabkan 200 penyakit, salah satunya diare.



Penelitian McKindsey&Company memaparkan, Bunda merupakan pengambil keputusan utama apa yang akan dikonsumsi anggota keluarga. Bunda juga bertanggung jawab untuk 85% dari seluruh jenis pembelian dan 93% pembelian bahan pangan yang dikonsumsi setiap hari.

Menurut dokter spesialis gizi klinis, Juwalita Surapsari, MPG, SpG(K), atau yang akrab disapa dr Lita, Bunda perlu memperhatikan keamanan pangan untuk menghindari kontaminasi bakteri yang dapat menimbulkan penyakit. Selain itu, diperlukan ketelitian juga dalam mempersiapkan bahan makanan terutama dalam menjaga kandungan gizinya karena dapat memengaruhi kesehatan dan masa depan keluarga.

"Upaya untuk menyajikan makanan yang aman dapat dilakukan dengan tiga cara. Mulai dari pemilihan bahan pangan segar dan kemasan, penyimpanan, serta proses pengolahan dan penyajiannya," kata Lita dalam diskusi bertajuk 'Menu Aman Pilihan Ibu, Inspirasi Hidup Sehat Keluarga' di Kaum Resto, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2018).

Lebih lanjut, Lita menjabarkan, untuk memilih bahan makanan sehat dan segar, perhatikan kondisi dan label kemasan. Untuk buah dan sayur, cek seluruh permukaannya, pilih yang masih segar, tidak berkerut, dan tidak busuk. Bila membeli buah yang sudah dipotong, pastikan buah tersebut diambil dari lemari pendingin atau diberi es di sekelilingnya, jangan pilih kemasannya yang bocor. Karena kualitas pangan keluarga dimulai dari belanja yang benar.

"Kalau di supermarket ada diskon 50 persen buat buah yang udah kurang bagus, baiknya enggak deh. Mending yang terjangkau tapi segar," ucap Lita.

Lita juga menyarankan untuk memperhatikan tata cara penyimpanan makanan. Sayuran dan buah disimpan di kulkas dalam wadah terpisah. Cuci sayuran hanya ketika akan dimasak, karena kalau dicuci kemudian dimasukkan ke kulkas nanti lembab dan cepat busuk. Segera simpan daging, ikan, ayam, produk susu atau perishable foods ke dalam kulkas, 1 sampai 2 jam setelah dibeli. Kebersihan tangan dan alat masak juga perlu diingat.


Selain itu, nutrisi seimbang untuk anak juga mesti dijaga. Nutrisi tersebut terdiri dari makronutrien dan mikronutrien seperti karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayuran, buah-buahan, hingga biji-bijian.

"Selain keamanan pangan, kita juga harus pintar-pintar kombinasikan bahan pangan, supaya anak dan keluarga kita dapat kebutuhan gizi yang lengkap," tutup Lita. (yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda