Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Cara Mengajari Anak Berbagi dengan Korban Bencana Alam

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 01 Jan 2019 18:52 WIB

Berbagi itu indah. Bunda bisa ajak anak berbagi untuk korban bencana alam misalnya tsunami.
Ilustrasi anak/ Foto: thinkstock
Jakarta - Bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami bisa terjadi kapan saja ya, Bun. Dalam kondisi saudara kita dilanda bencana, kita juga bisa menyelipkan pelajaran untuk anak yakni berbagi.

Penulis You Turn Now, Rushabh Turakhia, menuliskan ada beberapa metode yang bisa orang tua terapkan untuk mengajarkan semangat berbagi. Termasuk berbuat kebaikan kepada anak-anak, seperti dilansir Indian Express.

1. Dorong anak menunjukkan kebaikan kepada orang asing

Rushabh, yang juga menjalankan gerakan menyebarkan kebaikan yang disebut Your Turn Now, mengadakan lokakarya dengan anak-anak sekolah dan mendorong mereka untuk melakukan hal yang sama.

"Kebaikan pada anak bisa lewat hal sederhana seperti berbagi tempat duduk di dalam kendaraan umum. Atau membantu hal sederhana untuk orang lain," ujar Rushahr kepada Express Parenting.

2. Memberi contoh

Orang tua itu guru pertama anak-anak, Bun. Dan dari orang tua lah anak belajar kebaikan serta semangat memberi.

"Setiap orang tua ingin anaknya bersikap sopan, tetapi jika mereka sendiri bersikap kasar kepada orang lain, anak itu akan secara otomatis menyerapnya. Anak-anak lebih banyak belajar dari yang Anda lakukan dibanding apa yang kita katakan," kata Rushabh.

ilustrasi ibu dan anakilustrasi ibu dan anak/ Foto: Thinkstock
3. Menyumbangkan pakaian, buku, mainan

Bunda dan anak-anak bisa memilih pakaian, mainan, dan buku yang sudah lama. Kemudian ajak anak untuk menyumbangkannya. Baik itu untuk orang yang kurang mampu atau terkena musibah.

"Menyumbang itu harus menjadi praktik dalam keluarga. Sebagai orang tua, kita perlu memupuk kebiasaan itu," katanya.


4. Ajak anak jadi relawan

Rushabh mengajak orang tua mengajarkan berbagi dengan membawa anak-anak ke panti asuhan. Cobalah membiarkan anak-anak menjadi sukarelawan yang membantu anak-anak di sana, dengan memberikan makanan atau hadiah.

5. Berikan selimut, buah-buahan kepada orang-orang

Nggak semua orang beruntung memiliki rumah atau bisa makan makanan enak sehari-hari. Anak bisa belajar berbagi kepada para tuna wisma di jalan. Cobalah membeli beberapa selimut atau buah-buah dan berikan kepada mereka yang membutuhkannya.

Sally Kotsopoulos, pendidik anak usia dini dan pengawas pengasuhan anak, mengatakan bahwa berbagi bisa berarti meminjamkan atau memberi. Ini melibatkan dua ide dan untuk anak-anak, mereka butuh waktu untuk paham itu. Tapi walau rumit, anak-anak tetap perlu belajar berbagi, Bun.

Membantu anak-anak belajar berbagi juga membutuhkan kesabaran dan cekatan, Bun. Selain itu perlu latihan. Terutama untuk balita, mereka sedang berada dalam fase perkembangan egosentris. Mereka baru mulai mengenali dirinya sebagai individu dengan hal-hal mereka sendiri.

"Balita juga mulai mengeksplorasi apa artinya memiliki sesuatu dan belum cukup memahami gagasan bahwa ada lho sesuatu yang merupakan milik orang lain. Itu sebabnya kita sering mendengar balita berkata ini punyaku terhadap barang yang nyatanya bukan milik dia!" kata Sally seperti dilansir Today Parents.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda