Jakarta -
Ada momen lucu nih, Bun, ketika
Sandiaga Uno menjadi saksi pernikahan, yang ditemani anaknya, Sulaiman. Sepertinya, si bungsu sudah mulai ingin tahu apa sih yang ayahnya lakukan dalam pernikahan tersebut. Hi-hi.
Dalam foto yang diunggah di Instagram, terlihat Sulaiman sangat penasaran saat sang ayah menjadi saksi pernikahan tersebut. Respons yang diberikan Sandiaga dalam foto tersebut juga membuat kita tersenyum sendiri.
"Si kecil Sulaiman ingin ikut menyaksikan saya yang menjadi saksi nikah. Semoga belum ada pikiran menyusul ya, Nak, sekolah yang tinggi dulu," tulis Sandiaga Uno.
[Gambas:Instagram]
Kocak ya, Bun, ayah dan anak satu ini. Ya, Sandiaga memang kerap melibatkan si bungsu dalam beberapa acara. Malah tak jarang paslon capres nomor 02 ini sering mengingat Sulaiman saat lagi blusukan di suatu tempat.
Misal, saat dia sedang menyambangi Pasar Ikan Bekasi, Jawa Barat. Dalam kunjungannya itu, Sandiaga kemudian membeli 20 ekor ikan cupang dari salah satu pedagang.
"Pak saya mau beli ikan buat Sulaiman," ujar Sandiaga seperti dikutip dari
detikcom.
Dikatakan
Sandiaga Uno, Sulaiman sangat menyukai binatang. Jagoan kecilnya itu selalu antusias tiap kali ada binatang seperti kucing yang datang ke kediamannya.
"Ada kucing-kucing yang suka lewat, Sulaiman selalu senang kalau ada burung ada kucing. Kalau ada anjing gitu. Tapi ikan ini baru pertama kali mau saya bawa," tambah Sandiaga.
Wah, dekat banget ya, Sandiaga Uno dengan jagoan kecilnya. Nah, bicara soal anak yang banyak ingin tahu atau bertanya seperti Sulaiman Uno, psikolog anak dan remaja dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi, mengatakan bahwa ketika anak sedang banyak bertanya, hal itu normal-normal saja.
Bahkan, ketika orang tua bertanya balik pada
anak untuk memancing anak berpikir, menurut Ratih hal itu amat baik. Hanya saja, Ratih mengingatkan untuk beberapa anak yang kemampuan bicaranya belum baik, kalau orang tua balik bertanya terkadang membuat anak justru tidak bisa memberi penjelasan.
"Lebih baik awalnya kita ajarkan anak dulu bagaimana menjelaskan sesuatu atau mendeskripsikan. Caranya, anak rajin-rajin lihat buku bergambar, lalu buat cerita yang nggak perlu selalu ada tulisannya," kata Ratih, seperti dilansir
detikcom.
(aml/muf)