Jakarta -
Calon wakil presiden
Sandiaga Uno sangat dekat dengan anak bungsunya, Sulaiman Saladdin Uno. Dalam berbagai momen,
Sandiaga sering membagikan momen bersama si bungsu.
Meskipun masih berusia 7 tahun, namun Sulaiman sudah sering diajak untuk menemani sang papa. Hal itu dibagikan Sandiaga melalui Instagram miliknya.
Tak hanya setia mendampingi papanya saat berkeliling ke berbagai daerah, tak lupa Sulaiman memanjatkan doa tulus untuk kelancaran kegiatan sang papa. Tak ketinggalan, doa tulus juga dipanjatkan bungsu dari tiga bersaudara itu untuk kelancaran debat ayahnya pada Sabtu lalu 13 April 2019.
Dibimbing mamanya, Nur Asia nampak Sulaiman berdoa sambil menengadahkan tangan. Sandiaga yang berdiri di sampingnya ikut menambahkan doa mereka.
"Ya Allah semoga Papa dan Pak Prabowo lancar debatnya," ungkap Nur Asia dan Sulaiman bersamaan.
"Lancar untuk meyakinkan masyarakat dalam sesi debat terakhir. Amin. Terimakasih Sulaiman," sambung Sandiaga.
[Gambas:Instagram]
Membiasakan anak berdoa bersama-sama adalah hal baik yang harus dimulai sedini mungkin ya, Bun. Seperti dilakukan Sandiaga dan Nur Asia dalam mendidik anaknya. Meskipun Sulaiman belum sepenuhnya mengerti, namun orang tuanya sudah menanamkan nilai religius dalam kehidupannya.
Melansir
PBB News Hour, agama harus ditanamkan pada anak-anak sejak kecil. Beri pemahaman mengenai apa itu agama dan betapa pentingnya beragama untuk setiap orang. Kenalkan mereka pada rumah ibadah, pakaian religius, dan waktu untuk beribadah.
Psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasya Satriyo M.Psi menyarankan agar mulai
mengenalkan agama sesuai dengan umur masing-masing anak. Pilih bahasa yang mudah dimengerti agar mudah dipahami.
"Karena mereka masih sangat imajinatif, kita bisa
mengenalkan Tuhan lewat cerita-cerita yang ada di setiap agama. Apalagi masing- masing agama ada buku cerita yang
disediain khusus untuk anak kan,"ungkapnya saat berbincang dengan
HaiBunda beberapa waktu lalu.
Pada anak usia sekolah, biasanya sudah bisa diajak bicara mengenai Tuhan. Sampaikan dengan analogi, seperti misalnya sebuah benda dengan pembuatnya. Lalu, ajak mereka berpikir keberadaan manusia dengan Sang Pencipta.
"Jadi kadang penjelasan kayak gitu untuk anak balita sudah cukup, baru nanti di usia 7 tahun kita jelaskan yang lebih abstrak lagi tentang Tuhan," imbuh psikolog yang biasa disapa Anas tersebut.
Lihat juga yuk, Bun, cara mengenalkan agama pada anak-anak seperti dalam video di bawah ini!
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rap)