parenting
Bangkitkan Minat Baca Anak dengan Datang ke Big Bad Wolf
Kamis, 21 Feb 2019 10:00 WIB
Jakarta -
Kemajuan teknologi yang begitu pesat bisa saja membuat anak kehilangan minat baca lho, Bun. Padahal, dengan membaca anak akan belajar banyak hal termasuk membangun imajinasinya.
Menurut data UNESCO, persentase minat baca anak Indonesia hanya 0,01 persen saja. Artinya, dari 10 ribu anak, hanya satu orang yang senang membaca. Ini berarti 1 buku dibaca 15 ribu orang. Padahal, idealnya 1 buku dibaca untuk 2 orang.
"Dalam bidang literasi, Indonesia masih harus berjuang untuk meningkatkan minat baca masyarakat khususnya anak-anak yang masih terbilang rendah," kata Presiden Direktur PT.Jaya Ritel Indonesia, Uli Silalahi, dalam acara 'Konferensi Pers Big Bad Wolf Book Sale Jakarta 2019' di Beka Resto, Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Namun, menurut Uli, Indonesia masih memiliki potensi untuk meningkatkan minat baca anak-anak jika diberikan fasilitas dan akses yang memadai agar masyarakat dengan mudah memperoleh buku bacaan. Salah satunya dengan penyelenggaraan bazar buku.
"Dengan diadakannya bazar buku, orang tua akan memiliki pilihan baru bagi anak yaitu dengan memberikan buku bacaan sebagai media belajar. Biasanya, seorang anak pasti mau menerima apapun yang diberikan oleh orang tuanya," ujar Uli.
Anak-anak juga memiliki rasa penasaran yang tinggi, Bun. Jika Bunda sering mengajak anak datang ke bazar buku, itu dapat membatu membangkitkan keinginan anak untuk mengetahui sesuatu dari buku. Selain itu, di bazaar buku pasti selalu ada buku yang berkualitas dengan harga terjangkau.
Dengan memperoleh buku bacaan yang baik dan berkualitas, anak akan termotivasi untuk membaca. Saran Uli, sebaiknya Bunda kenalkan buku sedini mungkin ke anak. Jadi, sejak kecil anak sudah bisa mengembangkan imajinasinya dari buku.
Untuk mengikuti perkembangan zaman, sekarang sudah banyak literasi yang digabungkan dengan teknologi nih, Bun. Jadi, anak tetap dapat belajar dengan terkontrol dan terfokus tidak hanya dengan melihat, tapi juga berpikir dan mengembangkan imajinasinya.
Sementara itu, Anna Rudiantiana, Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI Polri (FKPPI), mengatakan tampilan menarik buku ditambah dengan teknologi yang baik dapat meningkatkan minat baca anak. Karena tampilan buku sekarang sudah banyak yang menarik, peran orang tua juga penting dalam membimbing anak untuk membaca.
"Selain orang tua, guru di sekolah juga dapat membantu membangkitkan minat baca anak karena guru langsung berinteraksi dengan anak," kata Anna.
Nah, bagi Bunda yang tertarik mengajak si kecil ke Big Bad Wolf yang merupakan bazaar buku terbesar di dunia, bisa langsung bertandang ke ICE BSD Hall 6 - 10 pada 1 - 11 Maret 2019. Big bad wolf diadakan 24 jam non-stop lho, Bun. Ada diskon 60 - 80 persen untuk buku yang ditawarkan, Bun.
Dengan harga yang sangat terjangkau diharapkan dapat meningkatkan minat baca masyarakat dari berbagai lapisan umur termasuk yang berada di pelosok. Tahun ini, Big Bad Wolf akan diadakan di tujuh kota di Indonesia, mewakili Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Tunggu apa lagi, mari tumbuhkan minat baca anak dengan mengajaknya berpetualang mencari bacaan menarik.
(ank/rdn)
Menurut data UNESCO, persentase minat baca anak Indonesia hanya 0,01 persen saja. Artinya, dari 10 ribu anak, hanya satu orang yang senang membaca. Ini berarti 1 buku dibaca 15 ribu orang. Padahal, idealnya 1 buku dibaca untuk 2 orang.
"Dalam bidang literasi, Indonesia masih harus berjuang untuk meningkatkan minat baca masyarakat khususnya anak-anak yang masih terbilang rendah," kata Presiden Direktur PT.Jaya Ritel Indonesia, Uli Silalahi, dalam acara 'Konferensi Pers Big Bad Wolf Book Sale Jakarta 2019' di Beka Resto, Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Namun, menurut Uli, Indonesia masih memiliki potensi untuk meningkatkan minat baca anak-anak jika diberikan fasilitas dan akses yang memadai agar masyarakat dengan mudah memperoleh buku bacaan. Salah satunya dengan penyelenggaraan bazar buku.
"Dengan diadakannya bazar buku, orang tua akan memiliki pilihan baru bagi anak yaitu dengan memberikan buku bacaan sebagai media belajar. Biasanya, seorang anak pasti mau menerima apapun yang diberikan oleh orang tuanya," ujar Uli.
Anak-anak juga memiliki rasa penasaran yang tinggi, Bun. Jika Bunda sering mengajak anak datang ke bazar buku, itu dapat membatu membangkitkan keinginan anak untuk mengetahui sesuatu dari buku. Selain itu, di bazaar buku pasti selalu ada buku yang berkualitas dengan harga terjangkau.
Dengan memperoleh buku bacaan yang baik dan berkualitas, anak akan termotivasi untuk membaca. Saran Uli, sebaiknya Bunda kenalkan buku sedini mungkin ke anak. Jadi, sejak kecil anak sudah bisa mengembangkan imajinasinya dari buku.
Untuk mengikuti perkembangan zaman, sekarang sudah banyak literasi yang digabungkan dengan teknologi nih, Bun. Jadi, anak tetap dapat belajar dengan terkontrol dan terfokus tidak hanya dengan melihat, tapi juga berpikir dan mengembangkan imajinasinya.
Sementara itu, Anna Rudiantiana, Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI Polri (FKPPI), mengatakan tampilan menarik buku ditambah dengan teknologi yang baik dapat meningkatkan minat baca anak. Karena tampilan buku sekarang sudah banyak yang menarik, peran orang tua juga penting dalam membimbing anak untuk membaca.
"Selain orang tua, guru di sekolah juga dapat membantu membangkitkan minat baca anak karena guru langsung berinteraksi dengan anak," kata Anna.
Nah, bagi Bunda yang tertarik mengajak si kecil ke Big Bad Wolf yang merupakan bazaar buku terbesar di dunia, bisa langsung bertandang ke ICE BSD Hall 6 - 10 pada 1 - 11 Maret 2019. Big bad wolf diadakan 24 jam non-stop lho, Bun. Ada diskon 60 - 80 persen untuk buku yang ditawarkan, Bun.
Dengan harga yang sangat terjangkau diharapkan dapat meningkatkan minat baca masyarakat dari berbagai lapisan umur termasuk yang berada di pelosok. Tahun ini, Big Bad Wolf akan diadakan di tujuh kota di Indonesia, mewakili Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Tunggu apa lagi, mari tumbuhkan minat baca anak dengan mengajaknya berpetualang mencari bacaan menarik.
(ank/rdn)