Jakarta -
Membangkitkan
minat baca pada segala lapisan usia, terutama anak-anak, memang tidak mudah ya, Bun. Sebenarnya, hal terpenting adalah ketersediaan
ruang baca dan buku yang lengkap.
Inilah yang jadi alasan Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuat ruang baca Sudut Film
Dilan atau Dilan Corner di kawasan Saparua, Citarum, Bandung. Melansir
detikcom, nama tersebut diambil dari judul film
Dilan 1991, yang berlatar belakang kota Bandung pada awal 1990-an.
"Sebuah tempat literasi dari sastra novel
Dilan, terwujud jadi film. Jadi, dua dimensi ini muncul di masa depan dan sudut ini bisa untuk membaca novel sastra, dunia komunikasi atau menulis," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dalam peresmian Dilan Corner, Minggu (24/2/2019). Selain Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan beberapa pemeran film
Dilan 1991 juga turut meresmikan.
Berbicara tentang minat baca dan literasi anak Indonesia, menurut rangking yang dibuat Central Connecticut State University (CCSU) dalam The World's Most Literature Nation pada 2016, Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara yang minat baca literasinya kurang. Namun, menurut Safar Banggai, esais dan penggiat di Komunitas KUTUB Yogyakarta, sebenarnya minat baca anak Indonesia itu tinggi, tapi kurangnya buku dan peran orang tua masih menjadi sumber masalah.
"Ketika kegiatan membaca telah menjadi candu, maka ihwal membaca dunia tidak terelakkan lagi. Sebab, pada prinsipnya anak-anak itu mau belajar, mau menjadi cerdas, mau diajak berpikir, dan siap menjadi manusia kreatif," kata Safar, dikutip dari
detikcom.
Nah, sekarang sebagai orang tua, tugas kita adalah mengenalkan sebanyak mungkin buku pada anak. Bunda jangan ragu untuk ajak anak ke ruang baca atau perpustakaan ya. Carilah ruang baca dengan banyak jenis buku untuk anak.
Dikutip dari
Huffington Post, mengenalkan anak dengan ruang baca dapat membuatnya menyukai buku dan membantu untuk memilih sendiri buku kesukaannya. Ada lima alasan baik kenapa Bunda harus mengajak anak berkunjung ke ruang baca atau perpustakaan.
1. Sering mengunjungi ruang baca secara langsung memengaruhi anak untuk lebih banyak membaca. Dr Bryan Kolb, neuropsikolog Universitas Lethbridge Canada mengatakan, jika anak suka membaca di lima tahun pertama usianya, itu akan membangkitkan sel-sel otak dan memperkuat sel-sel baru yang terbentuk. Artinya baik untuk kecerdasan otak anak.
2. Ketika menggunjungi ruang baca, Bunda bisa mengekspos dengan banyak pilihan buku untuk dibaca daripada hanya membeli buku dari toko.
3. Ruang baca atau perpustakaan adalah tempat yang aktif bukan pasif. Sekarang ini, mulai banyak ruang baca yang menawarkan sudut-sudut nyaman bagi anak dan memberikan fasilitas seperti
mendongeng untuk anak.
4. Di ruang baca atau perpustakaan, Bunda akan dapat bantuan dari pustakawan yang bisa membantu merekomendasikan buku anak sesuai usia dan kebutuhan.
5. Anak akan memiliki kartu ruang baca atau perpustakaan. Ini bisa mengajarkan anak lebih
bertanggung jawab, dia akan merasa seperti anggota komunitas baca dan anak akan belajar untuk merawat
buku-buku.
Nah, mulai sekarang, sering-sering ajak anak ke ruang baca atau perpustakaan ya, Bun. Manfaatnya banyak kan?
[Gambas:Video 20detik]
(ank/muf)