Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Paniknya Uya Kuya Gara-gara Si Sulung Naik MRT Sendirian

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Rabu, 10 Apr 2019 07:01 WIB

Anak sulung Uya Kuya, Cinta, menjajal naik MRT. Sang ayah pun dibuat panik olehnya.
Keluarga Uya Kuya/ Foto: Instagram
Jakarta - Namanya anak-anak pasti rasa penasarannya tinggi ya, Bun. Begitu juga yang terjadi pada anak sulung Uya Kuya, Cinta Kuya. Bocah 15 tahun ini rupanya penasaran juga ingin mencoba naik MRT. Alhasil, Cinta menjajal naik MRT sendirian.

Diungkapkan Uya, suatu hari, setelah memberi ucapan selamat ulang tahun pada sang ayah, jam 06.00 Cinta sudah enggak ada di rumah, Bun. Padahal, sang adik, Nino, masih tidur dan biasanya memang Cinta berangkat sekolah bareng Nino.

"Ternyata Cinta berangkat ke sekolah naik MRT. Katanya naik taksi online, sampai Setiabudi, terus naik MRT sampai Fatmawati. Terus naik taksi online lagi. Panik sih gue. Soalnya enggak pernah anak-anak naik kendaraan umum sendirian," tutur Uya dilansir detikcom.



Memang, Cinta naik MRT bersama seorang temannya, Bun. Tapi kata Uya, itulah kali pertama Cinta naik kendaraan umum tanpa dampingan orang tuanya.

"Pernah diajak naik angkot, tapi kan sama gue. Makanya pas tahu dia sendiri, gue teleponin, suruh potret berapa nomor taksi online-nya," ujar Uya.

Paniknya Uya Kuya Gara-gara Si Sulung Naik MRT SendirianFoto: Instagram
Mendengar kekhawatiran Uya, Cinta malah menganggap sang ayah cerewet nih, Bun. Hi-hi-hi. Namun sebagai ayah, Uya mengaku panik terlebih dia belum pernah menjajal naik MRT di Indonesia. Nah, Cinta justru mengaku senang bisa mencoba naik MRT, Bun. Katanya mirip dengan MRT di Jepang.

"Cinta ketagihan malah. Ya, mungkin gue belajar membuat anak gue mandiri. Surprise sih. Pagi-pagi dia ke sekolah naik MRT, lumayan jauh lho dari Kota Kasablanka (Kokas) ke Cilandak. Tapi gue bangga sih. Anak gue yang cowok juga mau ikutan, ya udah biarin," pungkas Uya.

Menanamkan kemandirian pada anak bisa dilakukan sejak dini. Dikatakan psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani yang akrab disapa Nina, supaya anak terbiasa mandiri, biasakan kasih anak kesempatan untuk mencoba ya, Bun. Misalnya, mengancingkan baju sendiri atau mengikat tali sepatu.



Demi anak bisa mandiri, saat memberi mereka kesempatan melakukan sesuatu, sediakan waktu lebih banyak. "Selain itu, setelah dia bisa melakukan tugas itu, kasih mereka pujian, pelukan, dan jangan lupa, ekspresi wajah kita juga mesti menyenangkan," ujar Nina yang praktik di Lembaga Psikologi Terapan UI.

Dikutip dari buku Anti Panik Mengasuh Bayi 0-3 Tahun yang disusun tim Tiga Generasi, anak yang mandiri adalah anak yang punya keinginan dan menjalankan keinginannya sendiri tanpa perlu banyak bantuan dari orang tua. Nah, kemandirian anak bisa terbangun lewat bantuan, kesempatan, dan dukungan yang diberi orang tua juga lingkungan sekitar.

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda