HaiBunda

PARENTING

Interaksi Anak dan Ortu Cenderung Kurang Saat Membaca E-Book

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 15 Apr 2019 10:02 WIB
Ilustrasi anak dan ibu baca e-book/ Foto: thinkstock
Jakarta - Senang membacakan cerita ke anak-anak? Kini pilihan bacaan beraneka ragam, tak hanya buku versi cetak tapi ada juga e-book alias buku elektronik. Bunda lebih senang yang mana?

Orang tua 'jaman now' mungkin memilih buku elektronik untuk anak-anaknya dengan alasan mudah dibawa dan terjangkau. Tapi, sebuah penelitian terbaru menyimpulkan balita yang membaca dari layar gadget terutama smartphone cenderung kurang berinteraksi dengan orang tua, ketimbang mereka yang membaca dari buku versi cetak.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics ini mengevaluasi orang tua dan balitanya yang sama-sama membaca selama lima menit dari tablet elektronik, perangkat elektronik, dan buku cetak. Hasilnya, orang tua dan balita yang membaca buku elektronik jadi kurang berkomunikasi secara verbal.




Beberapa waktu lalu, sebuah penelitian juga menemukan anak-anak dan orang tua jadi kurang berinteraksi satu sama lain akibat perangkat seluler dan gadget lainnya. Akhirnya orang tua dan anak lebih banyak 'waktu berduaan' dengan gawainya.

Foto: Thinkstock
"Buku cetak adalah objek yang sangat indah karena setiap orang tua dan anak berinteraksi secara berbeda melalui buku cetak," kata Dr.Tiffany Munzer, penulis utama studi tersebut, mengutip Indian Express.

Maka dari itu, Munzer mengajak para orang tua sebisa mungkin membaca buku cetak bersama anak-anaknya. Melalui penelitiannya, Munzer berharap makin banyak orang tua sadar pentingnya interaksi langsung dengan si kecil.



Menjadikan kebiasaan membaca buku pada anak sejak dini baik banget, Bun. Tapi sebelumnya, kita harus membuat anak tertarik dengan buku agar dia mau membacanya. Menurut pendongeng sekaligus pemerhati anak, Awam Prakoso, anak usia dini tertarik pada buku karena gambar yang ada di dalamnya.

"Dan saat membacakan buku cerita atau mendongeng, jangan terlalu lama. Yang terpenting, intensitas atau seringnya, bukan lama durasinya. Sedangkan waktu yang tepat, sebaiknya saat senggang. Meski tidak ada waktu khusus, diharapkan tidak mengganggu waktu makan atau bermain," papar Awam.

[Gambas:Video 20detik]



(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Terbaru Wajah Brielle Anak Julie Estelle Disebut Aura Putri Kerajaan

Parenting Nadhifa Fitrina

Bisakah Pil KB Dosis Ganda Menggantikan Fungsi Pil Kontrasepsi Darurat? Simak Kata Pakar

Kehamilan Annisa Karnesyia

Aleesya Putri Engku Emran dan Erra Fazira Debut Jadi Penulis Buku Anak

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ahli Gizi Ungkap 5 Minuman Pagi yang Bagus untuk Diet

Mom's Life Arina Yulistara

Kenali Tanda-Tanda Anak Sudah Siap Toilet Training

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

5 Sayuran yang Tumbuh Subur Selama Musim Hujan

5 Potret Terbaru Wajah Brielle Anak Julie Estelle Disebut Aura Putri Kerajaan

Bisakah Pil KB Dosis Ganda Menggantikan Fungsi Pil Kontrasepsi Darurat? Simak Kata Pakar

15 Film Kartun Terbaru Desember 2025 yang Terbaik Seru untuk Ditonton

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK