Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kekompakan Keluarga Iis Dahlia Mantap Satu Pilihan Capres

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Rabu, 17 Apr 2019 08:01 WIB

Iis Dahlia akui, keluarganya punya kriteria calon presiden dan wakil presiden yang sama.
Kekompakan Keluarga Iis Dahlia Mantap Satu Pilihan Capres /Foto: Noel/detikFoto
Jakarta - Pedangdut Iis Dahlia mengaku mantap memilih dalam Pemilu 2019. Istri Satrio Dewandono ini juga mengaku rutin menyaksikan debat capres selama ini. Dari hal tersebut pula, akhirnya dia tahu kriteria capres yang dipilihnya.

"Apa yang sudah dilakukan, kedua saya melihat program-programnya. Jadi, setiap ada debat capres saya nonton. Kalau umpamanya enggak bisa, saya lihat dari YouTube," ujar Iis Dahlia, dikutip dari detikcom.


Selain itu, dia dan keluarga rupanya sepakat satu suara. Meski demikian, wanita 46 tahun ini tak pernah melarang keluarganya jika memiliki perbedaan pilihan.

"Kita keluarga yang demokrasi banget, jadi sebenarnya kalau mereka pilihannya beda pun enggak masalah, kita orang Indonesia, kita punya hak pilih yang sama, saya enggak pernah mau memengaruhi keluarga," terangnya.

Sebagai warga negara yang baik, yang pasti dia dan keluarganya tidak akan golput (tidak memilih). Karena baginya, pemilu akan menentukan masa depan bangsa.

"Wajib datang ke TPS, karena ini menentukan Indonesia lima tahun ke depan, jangan sampai kita menjadi orang yang menyesal karena tidak memilih," tandasnya.

Kekompakan Keluarga Iis Dahlia Mantap Satu Pilihan CapresFoto: (Foto: Instagram @Isdadahlia)

Bicara soal pemilihan umum, psikolog dan parenting expert, Jennifer Powell-Lunder, Psy.D. mengungkapkan bahwa sebelum era digital, akses anak mendapat informasi kampanye pemilu agak terbatas. Dulu, informasi seputar pemilu mungkin hanya diakses oleh mereka yang tertarik saja.

Namun kini, munculnya internet dan akses mudah ke media sosial telah memberi kesempatan semua orang bersuara, platform untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan tentu saja pendapat pribadi.

"Anak-anak saat ini tidak memiliki kesempatan untuk menghindari setidaknya beberapa paparan. Bahkan jika orang tua membatasi akses anak mereka sendiri ke komputer atau smartphone, terlalu banyak anak di sekitar mereka berbagi akses yang mudah," ujar Lunder, dikutip dari Psychology Today.


Kata Lunder, momen pemilu bisa jadi momen perpecahan karena tak jarang muncul ujaran kebencian yang membuat orang saling serang. Hal ini pastinya tidak baik jika dilihat anak-anak, Bun. Itu sebabnya, pengawasan terhadap anak di momen pemilu ini penting dilakukan.

Sejalan dengan Lunder, terapis keluarga Meri Wallace LCSW pun menyarankan, orang tua harus mendampingi anak-anaknya ketika menyaksikan debat pemilu, atau menerima informasi seputar pemilu. Tujuannya untuk mengawasi agar anak tidak terpapar hal negatif.

[Gambas:Video 20detik]

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda