Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tips dari Nagita Slavina Saat Beri Izin Rafathar Nonton YouTube

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 03 May 2019 16:02 WIB

Nagita tidak begitu saja membebaskan Rafathar nonton konten YouTube, Bun. Intip Tips Nagita saat mengawasi Rafathar nonton YouTube.
Nagita dan Rafathar/ Foto: Instagram
Jakarta - Dampak perkembangan media digital dan sosial juga dirasakan oleh Nagita Slavina pada anak semata wayangnya, Rafathar. Sama seperti anak-anak kebanyakan, Rafathar juga suka melihat YouTube, Bun.

Dikutip dari detikcom, Nagita mengakui bahwa dirinya memang memberi izin sang anak menonton YouTube. Namun, tak serta-merta memberikan kebebasan sepenuhnya pada Rafathar.

"Kalau nonton misalnya YouTube itu biasanya sudah aku save atau memang sudah pantas dengan umurnya. Kalau bisa enggak nonton, aku prefer enggak nonton," kata wanita yang akrab disapa Gigi ini, dalam acara 'Media Gathering Kerja Bareng Untuk Pendidikan' di GoWork, Fx Sudirman, Jakarta Pusat, baru-baru ini.


Salah satu cara Gigi mengawasi putranya itu adalah dengan menemaninya, Bun. Karena konten YouTube itu bermacam-macam, Rafathar yang kini berusia 3 tahun selalu didampingi dan tidak pernah dibiarkan sendirian.

"Oh iyalah pasti (ditemani) kalau dia nonton YouTube. Karena YouTube kan bisa pencet apa saja suggestion-nya itu juga bermacam-macam. Jadi kalau dia nonton YouTube pasti enggak sendirian, ada aku atau siapa. Enggak mungkin sendirian pegang handphone," ujar Gigi.

Sejauh ini, Nagita mengaku belum pernah kecolongan dalam mengawasi Rafathar yang menggunakan YouTube. Alasannya, sang anak memang lebih suka menonton konten hiburan anak-anak saja.

Nagita dan Rafathar/Nagita dan Rafathar/ Foto: Nagita Slavina dan Rafathar (Ismail/detikHOT)


Menyikapi perkembangan media digital dan sosial yang berpengaruh pada anak, memang enggak mudah, Bun. Dalam kesempatan yang sama, pendidik, psikolog, dan inisiator Kampus Guru Cikal, Najelaa Shihab mengatakan bahwa akses teknologi yang mudah terkadang tidak dipahami oleh semua orang tua.

"Di satu sisi aksesnya sudah ada, tapi enggak semua orang tahu bagaimana menyikapinya secara positif. Tantangannya bukan lagi di anak-anak, tapi juga pada orang tua," ujar Najelaa.


Mengenalkan anak dunia digital memang harus pelan-pelan, Bun. Tapi bukan berarti serba dilarang dan yang paling penting terus didampingi ya.

"Memulai pemahaman ilmu digital bisa dilakukan sejak dini, tapi idealnya memang saat anak kelas 3 atau 4 SD. Saat dia lebih dewasa, nantinya sudah memiliki bekal untuk menggunakan media digital secara positif," kata Najelaa.

Pelatihan orang tua dan guru di sekolah juga penting, Bun. Najelaa menyarankan agar orang tua tidak gagap teknologi. Pentingnya peran pendidikan keluarga dan guru di sekolah untuk mengenalkan konten atau dunia digital yang sehat pada anak.

"Jangan hanya melarang-larang anak saja tapi orang tua enggak mengerti. Kalau sudah begini, anak malah mainnya diam-diam," tutup Najelaa.

[Gambas:Video 20detik]

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda