Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Menyikapi Pertanyaan Anak 'Kenapa Sih Kita Harus Puasa?'

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Rabu, 08 May 2019 18:30 WIB

Di bulan Ramadhan, melihat orang di sekitarnya puasa bukan enggak mungkin bikin anak penasaran kenapa sih kita mesti berpuasa?
Ilustrasi ibu dan anak puasa/ Foto: iStock
Jakarta - Saat melihat orang di sekitarnya menjalankan puasa Ramadhan, anak usia prasekolah, sekitar 5 - 6 tahun bisa saja punya pertanyaan yang bikin mereka penasaran: kenapa sih kita mesti puasa? Pertanyaan simpel tapi kadang bisa bikin Bunda dan Ayah bingung menjawabnya.

Jika Bunda pernah mendapat pertanyaan seperti itu dari si kecil, coba kembalikan lagi pada pemahaman bahwa puasa adalah sesuatu yang wajib dilakukan. Demikian disampaikan psikolog anak dan remaja dari RaQQi Human Development and Learning Centre, Ratih Zulhaqqi.

"Lalu bawa ke pemahaman secara agama. Cari buku tentang puasa, kenapa harus puasa, fungsi puasa apa, dan sebagainya," tutur Ratih, saat berbincang dengan HaiBunda.


Nah, kalau muncul pendapat anak dirinya pasti lapar saat puasa, menurut Ratih, Bunda bisa mulai mengajari anak bahwa puasa sebetulnya belajar menahan diri dari makan, minum, marah, dan dari melakukan hal-hal negatif. Sehingga, kita bisa berperilaku baik.

Menyikapi Pertanyaan Anak 'Kenapa Sih Kita Harus Puasa?'Ilustrasi anak puasa/ Foto: istock
"Bahasanya enggak boleh diada-adain, tapi juga enggak terlalu sulit. Anak umur lima tahun udah bisa kok dikasih pengertian kayak gitu. Di usia itu, dia kan udah bisa bercerita panjang lebar, tau hubungan sebab akibat sebuah situasi, jadi bisa dijelaskan kenapa kita harus berpuasa," papar Ratih.

Lalu, gimana jika anak kembali bertanya apa yang akan terjadi kalau kita tidak berpuasa? Ratih bilang, Bunda perlu mengenalkan konsep puasa adalah sesuatu yang wajib dilakukan selama Ramadhan dalam agama Islam.


Bila enggak menjalankan puasa berarti kita enggak melakukan sesuatu yang diperintahkan. Kata Ratih, Bunda bisa bertanya ke anak, misalkan dia meminta seseorang melakukan sesuatu tapi dia enggak mau, bagaimana perasaannya?

"Pasti dia akan jawab sedih. Lalu tanya lagi, dia akan ngapain? Misalnya jawab enggak mau temenan. Sama aja, Allah udah kasih perintah, nanti kalau kita enggak lakukan Allah jadi sedih. Jadi kita bawa ke area perasaan. Kita masuk ke area harus respect dengan ajakan atau perintah dari Allah," papar Ratih, yang juga berpraktik di Klinik Kancil Duren Tiga ini.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda