HaiBunda

PARENTING

Bunda, Kenali 5 Tahap Perkembangan Empati pada Anak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 19 May 2019 05:00 WIB
Tahap perkembangan empati anak/ Foto: istock
Jakarta - Anak suka menolong atau mencoba berbuat baik untuk orang lain? Sikapnya tersebut adalah cerminan rasa empati, Bun.

Rasa empati pada anak tidak begitu saja muncul atau sudah ada sejak lahir. Sebagai orang tua, kita juga bisa menciptakan dan mengembangkan rasa empati pada anak.


Banyak hal positif bisa muncul dengan mengembangkan rasa empati pada anak. Menurut psikolog, Roslina Verauli, M.Psi, orang tua bisa mengajari anak untuk membantu orang lain tanpa pamrih. Perilaku ini sering disebut perilaku prososial.


"Perilaku prososial perlu diasah sejak dini seiring dengan kemampuan daya pikir si kecil. Tujuannya, agar si kecil mampu menyikapi sebuah permasalahan serta memberikan solusi yang tepat dan penuh empati," kata wanita yang akrab disapa Vera ini dalam acara 'Bebelac Aksi Hebat Ramadhan' di Hotel Four Points by Sheraton, Menteng, Jakarta Pusat baru-baru ini.

Anak menolong temannya yang terjatuh/ Foto: iStock

Empati selalu berjalan bersama kecerdasan berpikir. Kecerdasan berpikir dibutuhkan agar anak memahami ketika melihat sesuatu yang menggugah perasaan.

"Kecerdasan berpikir yang optimal butuh nutrisi yang tepat. Selain itu, menyesuaikan tahap perkembangan anak," ujar Vera.

Nah, berikut tahap perkembangan empati anak yang Bunda harus tahu.

1. Secara refleks menangis mendengar tangis bayi lain 1 tahun ke bawah

Refleks ini wajar terjadi, karena bayi spontan ikut menangis saat ada suara lainnya yang menangis.

2. Berempati tanpa batas

Contohnya saat melihat ibu menangis, kemudian anak ikutan menangis. Ia menangis karena rasa empati. Namun, dia belum tahu apa yang bisa dilakukan untuk membantu ibunya kecuali ikut menangis.

Kemampuan empati anak pada tahap ini masih bersifat reflektif. Biasa terjadi pada anak di bawah usia satu tahun.


3. Berempati namun masih dalam sudut pandang pribadi

"Anak mencoba menghentikan tangisan seseorang, misalnya dengan boneka. Dia melihat contoh dari orang lain. Rasa empatinya masih bersifat egosentris dan terjadi di usia prasekolah," ujar Vera.

4. Anak semakin mampu berempati dalam cara yang tepat

Masih memiliki sudut pandang pribadi, namun cara berpikir anak sudah mulai berkembang. Biasanya tahap ini terjadi di usia 2 sampai 3 tahun dan akan terus berkembang, Bun.

5. Berempati dengan kemampuan yang lebih baik dan berpikir dalam perspektif orang lain

Fase ini terjadi saat anak memasuki usia sekolah dasar. Saat itu, anak sudah mengerti dan menujukan empatinya bila melihat sesuatu yang menggugah perasaan.



(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK