Jakarta -
Musim liburÂ
Lebaran dan sekolah segera dimulai.Â
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) punya pesan buat para orang tua agar meningkatkan pengawasan pada anak.
Dikutip dari
detikcom, mudik Lebaran enggak hanya proses perjalanan ke kampung halaman, Bun. Tapi juga tentang waktu yang dihabiskan bersama keluarga.
Kata Komisioner KPAI Bidang Sosial dan Anak dalam Situasi Darurat, Susianah Affandy, banyak tempat wisata beroperasi 24 jam selama libur Lebaran. Sayangnya, ini tidak diikuti dengan fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap dan baik.
Misalnya, tempat rekreasi di daerah pantai selatan yang selama ini kurang dikelola. Selain itu, wisata air terjun di lingkungan pariwisata pegunungan, menurut Susianah, ada beberapa yang buka selama 24 jam dan dapat diakses khususnya oleh anak remaja.
"Biasanya kami menerima pengaduan karena usia anak itu 0 sampai 18 tahun, artinya remaja itu banyak menghabiskan waktunya di musim liburan ini untuk rekreasi bersama teman-temannya di lokasi yang akses 24 jam, sedangkan fasilitas sangat minim, khususnya di daerah pantai selatan tidak ada lampu," ujar Susianah.
Dia meminta orang tua untuk meningkatkan pengawasan kepada anak-anaknya. Selain faktor keselamatan, KPAI banyak menerima laporan kemungkinan terjadi kekerasan seksual pada saat seperti itu, Bun.
"Kami minta kepada keluarga untuk senantiasa menjaga dan mengawasi anaknya. Bukan hanya soal kami menerima kabar anak hanyut, tapi kekerasan seksual terjadi juga di tempat remang-remang yang seperti itu," paparnya.
 Libur Lebaran, Tetap Awasi Anak untuk Cegah KEkerasan Seksual/ Foto: istock |
Dalam menghabiskan waktu liburan, orang tua bisa mengontrol si kecil. Penting juga, kata Susianah, memperhatikan anak selama masa liburan.
Mencegah segala bentukÂ
kekerasan seksual pada anak sebenarnya enggak terlalu sulit, Bun. Kuncinya adalah pengawasan dan pemahaman.
Menurut psikolog, Veronica Adesla, orang tua bisa mulai memberikan penjelasan sekaligus pendidikan seksual pada anak. Sambil menjelaskan dampaknya, Bunda bisa perhatikan ekspresi dan bahasa tubuh anak..
"Kenalkan juga apa itu seks bebas dan konsep seks pra nikah serta apa konsekuensinya. Kalau mau cari informasi lewat internet, ajak buka situs bersama-sama," kata Veronica, dilansir
detikcom.
Nah, berikut langkah-langkah yang Bunda bisa terapkan untuk menghindari kekerasan dan pelecehan seksual pada anak:
1. Tumbuhkan keberanian anak, agar mereka berani menolak jika ada hal yang membuatnya enggak nyaman.
2. Memakaikan anak pakaian yang sopan. Pakaian yang cenderung terbuka dikhawatirkan dapat mengundang pelaku kejahatan seksual, Bun.
3. Memperkenalkan fungsi organ intim pada anak agar anak tahu bagian mana yang menjadi privasi.
4. Jalin komunikasi baik dengan anak agar anak bisa bebas mengungkapkan perasaannya.
5. Perkenalkan seks kepada anak sesuai usianya dengan cara yang mudah dipahami.
BiarÂ
liburan tetap seru dan menyenangkan, lebih baikÂ
habiskan waktu bersama keluarga terutama anak sambil tak lupa mengawasinya, Bun.
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rdn)