HaiBunda

PARENTING

Anak Punya Mainan Banyak atau Sedikit, Mana Lebih Baik?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 14 Jun 2019 10:30 WIB
Ilustrasi mainan anak/ Foto: thinkstock
Jakarta - Bermain memang penting untuk stimulasi anak. Bahkan, ketika ada diskon mainan Bunda pun membeli banyak mainan. Alhasill, mainan si kecil di rumah berlimpah deh.

Sebuah survei menunjukkan orang Amerika memiliki lebih dari 100 mainan untuk dipilih anak-anak mereka di rumah. Tetapi, sebuah studi baru menunjukkan ketika memilih mainan, pikirkanlah kualitas ketimbang kuantitas.




Ilmuwan sosial di University of Toledo mempelajari kelompok balita selama sesi permainan bebas. Dalam beberapa sesi, sebagian anak memiliki empat mainan untuk dimainkan. Sedangkan, anak lain mempunyai 16 mainan.

"Ketika ada 16 mainan di ruangan itu, anak cenderung hanya melihat sebentar tiap item maksimal satu menit dan mereka mengambil mainan lain," kata Alexia Metz, PhD, seorang terapis okupasi di University of Toledo.

Berbeda ketika anak-anak hanya memiliki empat mainan, interaksi mereka dengan mainan hampir dua kali lebih lama. Kata Metz, ini menunjukkan bahwa anak-anak memiliki waktu bermain yang berkualitas. Artinya, mereka menggunakan mainan dengan cara berbeda yang bermanfaat untuk perkembangannya.

"Seiring bertambahnya usia, rentang perhatian mereka menjadi lebih panjang, kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik kemudian mereka enggak gampang menyerah," kata Metz mengutip WFMZ.

Dia bilang, makin sedikit mainan, semakin sedikit distraksi pada anak. Hal senada disampaikan Jennifer Cervantes, pekerja sosial di Texas Children's Developmental Pediatric. Ia menjelaskan memiliki terlalu banyak mainan bisa membebani anak.

Ilustrasi mainan anak/ Foto: iStock


Hal ini juga menyebabkan anak-anak mudah pindah dari satu mainan ke mainan berikutnya, tanpa sepenuhnya terlibat dengan mainan atau menggunakan imajinasi mereka.

"Kadang-kadang ketika anak-anak memiliki terlalu banyak mainan, mereka dapat dengan mudah berpindah dari satu mainan ke mainan lainnya. Alhasil mereka punya sedikit kualitas interaksi dengan setiap mainan," kata Cervantes.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Sabrina Anggraini dan Belva Devara Ajak Launa Saksikan Keindahan Balon di Cappadocia Turki

Parenting Nadhifa Fitrina

3 Resep Bolu Pandan Kukus 4 Telur Lembut dan Empuk

Mom's Life Nadhifa Fitrina

8 Cara Menghadapi Suami yang Tak Mau Berubah

Mom's Life Amira Salsabila

Tingkah Gemas Sanne Anak Dea Ananda saat Hangout Bareng Bundanya, Intip Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Flora Vesterberg, Anggota Keluarga Kerajaan Inggris yang Alami Autisme & Berprestasi

Mom's Life Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Potret Sabrina Anggraini dan Belva Devara Ajak Launa Saksikan Keindahan Balon di Cappadocia Turki

8 Cara Menghadapi Suami yang Tak Mau Berubah

Tingkah Gemas Sanne Anak Dea Ananda saat Hangout Bareng Bundanya, Intip Potretnya

3 Resep Bolu Pandan Kukus 4 Telur Lembut dan Empuk

Flora Vesterberg, Anggota Keluarga Kerajaan Inggris yang Alami Autisme & Berprestasi

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK