Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Bijak Ajari Balita Merapikan Mainan Sendiri

Melly Febrida   |   HaiBunda

Sabtu, 16 May 2020 19:42 WIB

Child playing with colorful toy blocks. Little boy building tower at home or day care. Educational toys for young children. Construction block for baby or toddler kid. Mess in kindergarten play room.
Cara bijak ajari balita merapikan mainan sendiri/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FamVeld
Jakarta -

Usia berapa Bunda mengajari anak merapikan mainannya? Kalau masih balita, Bunda mungkin merasakan saat meminta anak-anak merapikan mainannya, eh malah melengos aja. Padahal sebelumnya, anak sudah berjanji merapikan.

Ini semua bukan karena anak malas atau sengaja melanggar janjinya. Pada usia balita, anak-anak masih terbatas fungsi otaknya.

Dikatakan Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari, international parenting trainer dan direktur Auladi Parenting School, melatih dan mengenalkan balita merapikan mainan sendiri itu positif dan bagus. Tapi, menuntut anak balita 'wajib' merapikan mainan sebaiknya dipikirkan lagi, Bunda.

"Jika tidak melakukan akan dihukum, disita mainannya, diisolasi di kamar atau di-time out, bagi saya berlebihan," kata pria yang akrab disapa Abah Ihsan, dalam buku 7 Kiat Orang Tua Shalih Menjadikan Anak Disiplin dan Bahagia.

Menurut Abah Ihsan, boleh saja melatih balita merapikan mainan. Tapi, melatih berbeda dengan mewajibkan. Ini akan berbeda kalau anak berusia 7 tahun atau setelahnya, yang diberi konsekuensi jika tak membereskan mainan.

"Mendisiplinkan anak memang penting, tapi lihatlah dulu perkembangan anak," ujar Abah Ihsan.

Anak mainAnak main/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nadezhda1906

Abah Ihsan mengajak orang tua memahami bahwa anak-anak perlu waktu untuk terampil, mengerti ucapan orang tuanya. Kalau orang tua mengatakan ke balita, 'Rapikan mainannya ya' kepada balita, jangan berharap anak langsung menuruti.

"Anak tidak memahami konsep rapi. Untuk apa rapi, apa untungnya rapi, rapi itu apa?" jelas Abah Ihsan.

Anak yang belum merapikan mainan, kata Abah Ihsan, bisa saja ikut memungut mainan ketika meniru sikap orang tuanya.

Terapis keluarga dan pernikahan, Susan Stiffelman juga mengatakan, anak-anak memang jago membuat suasana berantakan, tapi dia belum terbiasa merapikan. Terlebih kalau ada hal lain yang lebih menarik perhatiannya.

"Orang tua bisa jadi role model untuk anak dalam merapikan kekacauan yang terjadi di rumah. Lakukan itu dengan tenang dan perlahan, tanpa perlu mengeluh, dan nanti anak akan mencontoh Anda," kata Stiffelman.

Bunda, simak juga tiga manfaat anak bermain sepeda, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda