HaiBunda

PARENTING

Tips agar Orang Tua Tidak Sering Melarang Anak

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Selasa, 25 Jun 2019 11:02 WIB
Ilustrasi orang tua melarang anak/ Foto: iStock
Jakarta - Tahukah Bunda, saat orang tua terlalu sering melarang anak, akan berdampak negatif bagi tumbuh kembang anak. Meskipun sebenarnya tujuan orang tua melarang karena tidak ingin terjadi sesuatu yang membahayakan anak.

Dikatakan dr.Catharine Mayung Sambo, Sp.A(K), saat anak terlalu sering dilarang atau dikekang, dia tidak bisa belajar dan mengeksplorasi sesuatu dengan benar. Dia pun tidak terpapar macam-macam pengalaman yang bisa dipakai belajar.


"Ketika anak belum banyak mengerti dan kita langsung melarang, kemungkinan dia tidak mengerti. Tapi kalau dia sudah lebih besar, larangan itu semakin sering diulang, anak gampang ingat dan paham, tapi pada satu titik dia jadi ragu-ragu, enggak bisa eksplore banyak," jelas dokter yang kerap disapa Mayung ini, dalam sebuah diskusi di Jakarta, beberapa waktu lalu.


Kata Mayung, salah satu trik mencegah agar kita tidak sering melarang anak adalah dengan memastikan tempat bermain anak aman. Dengan begitu, dia bisa bebas eksplorasi. Mayung juga menyarankan para orang tua agar mengizinkan anaknya untuk bermain di luar ruangan, tetapi dengan memperhatikan aspek keamanannya, salah satunya tentukan batas.

"Tentukan seluas apa, di tempat yang kita batasi itu yakinlah tidak ada yang bahaya, yang tajam, beracun. Kalau kita yakin tempat bermain itu aman, kita tidak akan banyak melarang, kalau banyak melarang, anak mau main apa?" tuturnya.

Foto: Istock

Selain itu, ketika kita membawa anak ke lingkungan luar rumah, cek dulu ada hal yang akan membahayakannya atau tidak. Misal kondisi fisik anak, benda yang akan dia pakai bermain apakah berkarat, rusak, tajam. Teliti dulu mainannya ya, Bun.

Saat mengajak anak bermain air, jangan pernah tinggalkan anak. Karena kata Mayung, bayi bahkan bisa tenggelam di air setinggi satu inci. Artinya semakin kecil anak, kalau kita mau lepas dia di lingkungan air terbenam jangan pernah ditinggal.

"Kalau ada telepon bunyi atau aktivitas lain, angkat anak, jangan ditinggal, itu risiko tenggelam bisa besar," tegasnya.


Tak hanya itu, Mayung juga mengatakan agar orang tua mengajari anak untuk berpegangan tangan. Terakhir, bimbingan dan pengawasan orang dewasa selalu diperlukan.

"Misal, kalau kita jalan sama anak ke mal, berpegangan itu ada unsur keamanan sosial, anak juga jadi lebih dekat dengan orang tua," ucapnya.

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Nola B3 Kenang Perjalanan Membesarkan Putri Sulung, Masih Sering Nangis Ingat Hal Ini

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Arti Reaksi Cemberut Janin saat Bunda Makan Sayuran Berdaun Hijau, Bukan Berarti Tak Suka

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Vaksin Cacar Monyet atau Mpox Diuji untuk Bayi, Ibu Hamil dan Menyusui

Menyusui Annisa Karnesyia

Cara Daftar Program Pensiun untuk Pekerja Freelance agar Masa Tua Aman

Mom's Life Arina Yulistara

Terpopuler: Potret Bunda Artis dengan Cucunya

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Tempat Sunat Terdekat di Tangerang Beserta Estimasi Biaya

Vaksin Cacar Monyet atau Mpox Diuji untuk Bayi, Ibu Hamil dan Menyusui

Arti Reaksi Cemberut Janin saat Bunda Makan Sayuran Berdaun Hijau, Bukan Berarti Tak Suka

Nola B3 Kenang Perjalanan Membesarkan Putri Sulung, Masih Sering Nangis Ingat Hal Ini

Cara Daftar Program Pensiun untuk Pekerja Freelance agar Masa Tua Aman

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK