HaiBunda

PARENTING

Anak Ogah Salim Saat Kumpul Keluarga, Haruskah Dipaksa?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Sabtu, 27 Jul 2019 14:32 WIB
Ilustrasi anak ogah salim/ Foto: iStock
Jakarta - Momen kumpul keluarga bisa jadi ajang anak mengenal sanak saudara lainnya. Nah, biasanya orang tua menyuruh sang anak salim pada orang yang lebih tua. Tapi, beberapa anak malah malu-malu bahkan enggak mau.

Dalam kondisi seperti ini, kadang orang tua ada yang memaksa anak. Seperti pengalaman sahabat HaiBunda bernama Nikky. Dia bercerita anak lelakinya yang berumur 3 tahun cenderung butuh waktu untuk berkenalan dengan orang baru.

"Pernah pas Lebaran, anak saya ketemu keluarga pakdenya pertama kali. Saya suruh salim enggak mau. Saya agak paksa, eh dia nangis. Ya sudah, saya biarkan dia enggak salim," kata Nikky.


Memang, membiasakan anak salim sudah jadi tradisi ya, Bun. Namun, khusus bagi anak di bawah usia tiga tahun (batita), mereka belum paham makna salim. Demikian disampaikan psikolog anak dan remaja dari RaQQi Human Development and Learning Centre, Ratih Zulhaqqi.

"Artinya kita juga enggak boleh paksa anak untuk salim. Lebih baik contohkan saja. Kita pas ketemu orang, salaman dan salim sama yang usianya lebih tua. Kan nanti lama-lama anak melihat apa yang dilakukan orang tua," papar Ratih saat berbincang dengan HaiBunda.

Dengan begitu, orang tua memberi contoh salim sebagai sesuatu yang perlu dilakukan karena merupakan bagian dari perilaku menghormati orang lain. Pada anak yang sudah lebih besar misalnya usia sekolah, Bunda pun bisa sounding ke mereka apa makna salim.

"Sampaikan ke anak salim adalah bentuk perilaku menghargai orang yang lebih tua, juga bentuk sopan santun. Jadi ada penjelasan yang kita berikan. Tapi kalau anak batita enggak perlu penjelasan. Kalau dia enggak mau, ya sudah. Mungkin dia ada pertimbangan lain sampai akhirnya enggak mau salim," kata Ratih yang juga berpraktik di Klinik Kancil Duren Tiga ini.

Ilustrasi anak ogah salim/ Foto: iStock
Bunda juga perlu ingat bahwa pembawaan anak berbeda-beda. Terlebih bertemu orang baru, belum tentu anak bisa langsung ramah. Pada anak dengan temperamen easy going, dekat dengan orang yang baru dikenal bisa terjadi.

Anak dengan temperamen slow to warm up, butuh waktu baginya untuk mengenal si orang baru. Beda lagi dengan si temperamen difficult. Diminta salim bahkan dipaksa bukan enggak mungkin bikin mereka nangis, Bun.

Bunda hendak membelikan baju si kecil? Simak tipsnya di video berikut ini.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Rumah Alyssa Daguise & Al Ghazali Mengusung Konsep Open Space, Intip 5 Potretnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Cerita Nurhayati Subakat, Pemilik 14 Brand Kecantikan di Indonesia

Mom's Life Azhar Hanifah

9 Negara dengan Jam Kerja Terpendek di Dunia Tahun 2025, Adakah Indonesia?

Mom's Life Arina Yulistara

Ramai Kasus Keracunan, Ini Tanggapan Orang Tua dan Siswa soal MBG

Parenting Nadhifa Fitrina

21 Tahun Menikah, Intip Potret Winky Wiryawan dan Kenes Andari yang Bahagia Meski Tanpa Anak

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mengenal Karakteristik Gen Alpha dan Tantangan Pola Asuh dalam Membesarkannya

5 Rekomendasi Tayangan Netflix di Bulan Oktober, Hadirkan Beragam Genre

Cerita Nurhayati Subakat, Pemilik 14 Brand Kecantikan di Indonesia

9 Negara dengan Jam Kerja Terpendek di Dunia Tahun 2025, Adakah Indonesia?

Ramai Kasus Keracunan, Ini Tanggapan Orang Tua dan Siswa soal MBG

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK