Jakarta -
Kematian anak yang mendadak adalah mimpi buruk setiap orang tua. Baru-baru ini YouTuber kesehatan dan kebugaran, Yulia Baltschun berbagi cerita emosional tentang kepergian anak keduanya, Kaola yang begitu mendadak. Kaola yang masih berusia 6 bulan itu meninggal saat ditinggal beberapa menit saja oleh Yulia.
Awalnya Yulia merasa si kecil masih bisa selamat ketika dibawa ke UGD (Unit Gawat Darurat). Namun, ekspresi wajah dokter yang menangani menunjukkan kalau Kaola sudah dinyatakan meninggal. Berusaha tegar dengan kepergian anaknya, Yulia akhirnya berbicara tentang penyebab kematian anaknya.
"Kata dokter, kemungkinan besar anakku meninggal karena SIDS, sindrom mati mendadak pada bayi. Kalian bisa baca lebih detail. Sindrom mati mendadak bayi itu masih kemungkinan, ada kemungkinan lain," tutur food production diploma ini di kanal YouTube-nya.
Meskipun bagi Yulia video ini terberat yang pernah ia bikin, Yulia ingin membagikan tips atau pesan pada orang tua. Memang, menurut
American of Academy Pediatrics (AAP), belum ada cara 100 persen dalam mencegah SIDS. Namun, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan.
"Yang pertama, kalau lagi hamil, atau punya bayi di bawah satu tahun lebih baik perbanyak pengetahuan tentang SIDS. Kalau perlu tanya ke dokter. Apa penyebab, apa yang harus dilakukan, sebisa mungkin di-prepare, punya knowledge lebih mending daripada panik enggak jelas," ujar Yulia.
Kemudian,
Yulia Baltschun menyarankan untuk belajar CPR (Cardiopulmonary rescucitation) atau resustasi jantung paru. Bunda disarankan untuk belajar dan ambil sertifikasi langsung dari tim profesional.
"Misalnya ada anggota keluarga yang collapsed bukan berarti dia akan meninggal, di kedokteran ada kondisi jantung yang ngehang. CPR ini membantu me-restart jantungnya lagi. Banyak kasus orang yang collapsed setelah main badminton, main game, seks. Jadi CPR ini bukan hal sepele untuk dipelajari," kata Yulia.
Pesan selanjutnya, Yulia meminta orang tua di rumah untuk tidak pernah tinggalkan anak sendirian. Jika Bunda bekerja, jangan lupa beri pengertian pada babysitter.
"Ketika punya baby sitter beri pengertian, pertanggung jawaban, misalnya aku kan kerja, enggak bisa 24 jam kontrol bayi, jadi mbak nonton sinetron, main hp, pintar-pintar aja atur yang penting anak dijaga," tutur Yulia.
Yulia juga menyarankan untuk para ibu agar anaknya melakukan tes alergi. "Aku masukkan ke list yang mau kulakukan tapi enggak masuk prioritas, padahal suami dan keturunan mamanya ada alergi banyak. Alergi juga enggak selalu susu, laktosa, seafood. Alergi itu kasus yang sangat serius, bukan hal yang lucu," sambungnya.
Kemudian, jangan berikan susu atau MPASI yang jumlahnya terlalu banyak, jangan biarkan anak sering tengkurap, dan anak melakukan vaksin sekaligus. Yulia juga melarang untuk membiarkan bayi dicium dan digendong orang lain. Di penutup, Yulia berpesan untuk para orang tua yang punya nasib serupa, carilah bantuan dari ahli atau psikolog.
"Buat posisi yang serupa sama seperti aku, yang
anaknya meninggal, suami, istri. Aku tahu banget rasanya.. gila yah. Sebulan, dua bulan masih merasa trauma, sedih, jangan ragu untuk ke ahli, cari bantuan keluar," kata Yulia.
Simak juga infografis tentang SIDS berikut ini, Bun.
Foto: Infografis HaiBunda |
(aci/som)