Jakarta -
Paresetamol seperti obat wajib di rumah jika memiliki balita. Begitu juga kalau bepergian, parasetamol kalau bisa jangan sampai ketinggalan, Bun. Karena kita enggak akan tahu kalau tiba-tiba anak demam.
Kegunaan parasetamol itu juga bermacam-macam. Apoteker Genita Savitri S.Farm., Apt, menjelaskan parasetamol bisa untuk menurunkan demam alias antipiretik serta sebagai analgesik yakni pereda nyeri, baik itu nyeri ringan hingga sedang.
"Selain itu, parasetamol juga untuk mengobati banyak kondisi seperti sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, sakit gigi, masuk angin, dan demam," kata Genita saat berbincang dengan
HaiBunda.
Untuk demam ringan mengutip
Health Navigator, sebenarnya tidak perlu diobati dengan parasetamol kecuali jika menyebabkan ketidaknyamanan. Bunda bisa memberikan anak-anak parasetamol sebagai pereda nyeri atau jika suhu tubuhnya lebih daru 38,5 derajat Celcius.
Genita bilang, parasetamol berbentuk cairan bisa lebih cepat reaksinya, Bun. "Pada dasarnya sediaan farmasi dalam bentuk cair lebih mudah diserap tubuh, apalagi jika partikelnya sudah dalam bentuk micronized, contohnya merk Praxion," katanya.
Bagaimana dengan dosisnya? Parasetamol bisa diberikan untuk bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Tapi, ada batasan jumlah parasetamol yang dapat dikonsumsi secara aman dalam periode 24 jam. Kalau melebihi batasan harian bisa sangat berbahaya bagi hati.
Menurut Genita, pemberian untuk anak bisa dihitung berdasarkan umur atau berat badan. Kalau menurut usia jika berat badannya normal. Tapi, akan lebih akurat jika berdasarkan berat badan saja.
Dosis untuk anak-anak tergantung pada berat badan mereka dan harus dihitung dengan hati-hati. Dosis maksimum adalah 15 mg/kg setiap 4 - 6 jam hingga maksimum 1 gram per dosis, dan tidak lebih dari 4 dosis dalam periode 24 jam.
 Ilustrasi paracetamol untuk anak/ Foto: iStock |
Sedangkan, dosis remaja dan orang dewasa dengan bobot 49 kg tidak boleh mengonsumsi lebih dari 1.000 miligram (mg) dalam satu kali, atau lebih dari 4.000 mg dalam 24 jam.
Ketika memberikan parasetamol cair, jangan menggunakan sendok biasa, Bun. Gunakan sendok atau gelas pengukur dosis khusus. Kalau tidak memiliki alat pengukur dosis, cobalah tanyakan ke apoteker.
Penggunaan obat ini untuk kondisi tertentu juga nggak boleh sembarangan. Mengutip dari Drug, apabila memiliki riwayat penyakit hati (sirosis) atau alkoholisme jangan menggunakan obat ini sebelum berbicara ke dokter.
Sementara untuk anak-anak,Â
parasetamol tidak dianjurkan diberikan sebelum vaksinasi rutin. Parasetamol hanya diberikan setelah vaksinasi jika anak membutuhkan, misalnya karena kesakitan.
Sebelumnya, dr.Herlina, Sp.A, dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan mengatakan apabila Bunda menggunakan obat pasaran untuk menurunkan demam pada anak gunakan parasetamol, apapun merek dagangnya. Sebab, rentang keamanannya lebih luas. Untuk pemakaian obat penurun demam yang dijual di pasaran, aman jika anak sudah berusia 3 bulan ke atas.
"Kalau anak di bawah 3 bulan
demam, harus ke dokter," ujar Lina, sapaan akrabnya.
Bunda, begini penanganan anak demam ala Jessica Iskandar. Lihat di video berikut ya.
[Gambas:Video Haibunda]
(rdn/rdn)