parenting
4 Jenis Unggahan di Medsos yang Baiknya Dihindari Anak
Rabu, 21 Aug 2019 12:06 WIB
Jakarta -
Sekarang ini bukan hanya orang dewasa yang memiliki akun media sosial atau medsos, Bun. Anak-anak juga bisa dengan mudah mengaksesnya.
Segala kemudahan ini sayangnya masih sulit dikontrol orang tua. Terutama soal mengawasi konten yang di posting anak di media sosial.
Kata Direktur ICT Watch, Widuri, orang tua memiliki tanggung jawab membangun identitas digital yang baik untuk anak. Caranya dengan mengarahkan dan memberi tahu tentang jejak digital yang bisa menentukan masa depannya, Bun.
"Jejak digital ini akan menentukan mereka di kemudian hari, kalau sekarang mereka posting hal buruk, bisa jadi di kemudian hari dipakai untuk menjatuhkan dirinya," kata Widuri, dalam 'Talkshow #JagaPrivasimu bersama Google Indonesia' di Kedasi @ The Cause Event Space & Auditorium, Tanah Abang, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Bunda bisa mulai menjelaskan jenis unggahan yang sebaiknya dihindari anak. Berikut 4 hal yang sebaiknya dihindari anak dalam mengunggah konten di media sosial menurut Widuri.
1. Unggahan yang membahayakan diri sendiri
Belakangan banyak anak yang ingin menjadi youtuber, Bun. Akhirnya, mereka rela melakukan hal-hal yang membahayakan diri sendiri. Arahkan anak tentang efek negatif jika mengunggah hal membahayakan.
2. Hal-hal yang berhubungan dengan etika
Ada etika-etika yang harus dihormati dalam posting foto atau video. Bila melibatkan orang lain, sebaiknya ajarkan anak untuk meminta izin dulu ya.
"Hal-hal yang berhubungan di dunia offline, misalnya teman sakit difoto dan fotonya diposting, belum tentu temannya bersedia. Itu kan ada unsur kesediaan dulu dari orang yang diposting," ujar Widuri.
3. Kegiatan yang membahayakan orang lain
Selain izin, penting juga menjaga keselamatan foto orang yang akan diposting, Bun. Widuri menyesalkan adanya prank-prank buruk yang bisa dicontoh anak. Takutnya, bukan hanya membahayakan anak, tapi teman dan orang di sekitarnya.
4. Terkait hal-hal pribadi
Bagi anak yang masih kecil, bisa diajarkan untuk tidak mengunggah identitas, lokasi, dan kegiatan yang memicu hal buruk. Nah, untuk anak remaja, jelaskan efek buruk jika mereka berani posting hal-hal tidak senonoh.
"Kebanyakan anak remaja sekarang kalau pacaran, semuanya diumbar. Ketika mereka tidak bersama lagi, itu bisa menjadi boomerang dan timbal balik yang enggak bagus untuk anak," papar Widuri.
Bicara konten medsos, simak juga pentingnya Bunda waspada tentang video anak berbau seksual di video berikut ya.
(ank/rdn)
Segala kemudahan ini sayangnya masih sulit dikontrol orang tua. Terutama soal mengawasi konten yang di posting anak di media sosial.
"Jejak digital ini akan menentukan mereka di kemudian hari, kalau sekarang mereka posting hal buruk, bisa jadi di kemudian hari dipakai untuk menjatuhkan dirinya," kata Widuri, dalam 'Talkshow #JagaPrivasimu bersama Google Indonesia' di Kedasi @ The Cause Event Space & Auditorium, Tanah Abang, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Bunda bisa mulai menjelaskan jenis unggahan yang sebaiknya dihindari anak. Berikut 4 hal yang sebaiknya dihindari anak dalam mengunggah konten di media sosial menurut Widuri.
1. Unggahan yang membahayakan diri sendiri
Belakangan banyak anak yang ingin menjadi youtuber, Bun. Akhirnya, mereka rela melakukan hal-hal yang membahayakan diri sendiri. Arahkan anak tentang efek negatif jika mengunggah hal membahayakan.
![]() |
2. Hal-hal yang berhubungan dengan etika
Ada etika-etika yang harus dihormati dalam posting foto atau video. Bila melibatkan orang lain, sebaiknya ajarkan anak untuk meminta izin dulu ya.
"Hal-hal yang berhubungan di dunia offline, misalnya teman sakit difoto dan fotonya diposting, belum tentu temannya bersedia. Itu kan ada unsur kesediaan dulu dari orang yang diposting," ujar Widuri.
3. Kegiatan yang membahayakan orang lain
Selain izin, penting juga menjaga keselamatan foto orang yang akan diposting, Bun. Widuri menyesalkan adanya prank-prank buruk yang bisa dicontoh anak. Takutnya, bukan hanya membahayakan anak, tapi teman dan orang di sekitarnya.
4. Terkait hal-hal pribadi
Bagi anak yang masih kecil, bisa diajarkan untuk tidak mengunggah identitas, lokasi, dan kegiatan yang memicu hal buruk. Nah, untuk anak remaja, jelaskan efek buruk jika mereka berani posting hal-hal tidak senonoh.
"Kebanyakan anak remaja sekarang kalau pacaran, semuanya diumbar. Ketika mereka tidak bersama lagi, itu bisa menjadi boomerang dan timbal balik yang enggak bagus untuk anak," papar Widuri.
Bicara konten medsos, simak juga pentingnya Bunda waspada tentang video anak berbau seksual di video berikut ya.
(ank/rdn)