Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kebahagiaan Cristiano Ronaldo Bertemu Anak Angkatnya, Martunis

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 30 Aug 2019 12:50 WIB

Lama tidak bertemu, pesepakbola Cristiano Ronaldo dan anak angkatnya, Martunis akhirnya melepas rindu.
Cristiano Ronaldo dan Martunis/ Foto: Instagram
Jakarta - Masih ingat dengan anak korban tsunami Aceh 2004 yang dijadikan anak angkat oleh pesepakbola dunia, Cristiano Ronaldo, Bun? Kini anak bernama Martunis itu sudah beranjak dewasa.

Baru-baru ini keduanya dipertemukan kembali dalam sebuah acara di Turin, Italia. Dalam kesempatan itu Martunis dan Ronaldo tampak senang bisa bertemu. Martunis membagikan momen haru itu di akun Instagram miliknya. Ayah dan anak angkat ini berpelukan setelah 3 tahun tidak bertemu.

"3 tahun tidak bertemu. Alhamdulillah Allah masih mempertemukan saya dengan sosok pemain terbaik dunia dan juga mempunyai jiwa yang sosial," tulis Martunis.

[Gambas:Instagram]

Mengutip InsertLive, dalam pertemuan itu keduanya sempat mengobrol tentang kesuksesan. Ronaldo bahkan masih mengerti ucapan Martunis yang bicara menggunakan Bahasa Indonesia.

Hingga kini, Ronaldo dan Martunis masih menjaga hubungan baik, Bun. Menurut manajer Martunis, asisten Ronaldo masih memenuhi kebutuhan Martunis hingga dewasa.

Meski tinggal berjauhan dan berbeda negara, tanggung jawab orang tua angkat memang harus dipenuhi, Bun. Menurut penulis Breaking the Bonds of Food Addiction, Susan McQuillan M.S., RDN, selama bertahun-tahun, pengertian adopsi atau mengangkat anak mulai berubah.

"Fokusnya sekarang adalah mencari tahu kebutuhan dari sudut pandang anak dan melindunginya," ujar McQuillan, dilansir Psychology Today.
Cristiano Ronaldo dan MartunisCristiano Ronaldo dan Martunis/ Foto: Instagram @martunis_ronaldo

Tanpa harus mengangkat anak, kita bisa menjadi orang tua yang membantu memenuhi kebutuhan anak. Tapi, yang namanya mengangkat anak tetap perlu diskusi dengan pasangan. Sementara itu, psikolog Efnie Indrianie, MPsi mengatakan, sebelum mengangkat anak perlu ada kesepakatan antara suami dan istri, bahwa ini adalah keinginan bersama dan bukan paksaan dari salah satu pihak.

"Keduanya harus bertanggung jawab dan komitmen serta siap untuk memiliki dan mengasuh anak bersama," kata Efnie, dikutip dari detikcom.

Bicara soal adopsi dan angkat anak, simak cerita Ruben Onsu yang mengangkat anak berbakat dari NTT di video berikut.

[Gambas:Video 20detik]

(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda