Jakarta -
Tentunya kita berharap memiliki orang tua yang bisa jadi teladan yang ideal, namun sayangnya, itu tidak selalu terjadi. Beberapa anak tumbuh dengan orang tua yang malah membuat mereka terluka. Salah satunya karena orang tua melakukan
kekerasan verbal.
Diungkapkan psikoterapis Mayra Mendez, Ph.D, LMFT, kekerasan verbal adalah perilaku pengasuhan yang meliputi serangan verbal dan emosional seperti terus-menerus mengkritik, mempermalukan, meremehkan, atau mencaci seorang anak. Serta mengisolasi, mengabaikan, atau menolak seorang anak.
"Kekerasan verbal mengakibatkan cedera pada harga diri anak dan merusak kesejahteraan emosional atau psikologis anak," jelas Mendez dilansir
Bustle.
Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seorang anak memiliki orang tua yang kasar secara emosional. Meskipun kita tidak bisa kembali ke masa lalu dan mengubah cara anak tersebut bertindak, namun dengan mengenali ciri ini kita dapat membantu mendapatkan kembali kepercayaan diri dan harga diri mereka.
1. Memiliki hubungan yang tidak sehat dengan orang lainSangat sulit memiliki hubungan emosional yang sehat ketika teladan orang tua berlawanan. Jika kita diajarkan untuk berhubungan dengan orang lain melalui sikap pasif-agresif, manipulatif, atau tidak terlalu dekat, ini bisa berasal dari masa kanak-kanak. Hubungan dengan orang tua adalah hubungan pertama yang dibentuk dan tentunya ini berdampak di kemudian hari.
"Ketika anak-anak mengalami pengasuhan yang kasar secara emosional, kepercayaan dikompromikan, dan kemampuan untuk terlibat dalam menjaga hubungan yang sehat menjadi rusak," kata Mendez.
2. Sangat pesimistisKetika anak tumbuh dewasa, ia akan sulit melihat segala sesuatu dengan positif. Pasalnya, selama ini orang tua menunjukkan aspek kehidupan yang suram. Alhasil, pandangan negatif tersebut jadi contoh untuk anak.
"Paparan negatif dan serangan pribadi jangka panjang merusak fondasi harapan," tutur Mendez.
3. Mencari perhatianOrang dewasa yang masa kanak-kanaknya tidak mendapat perhatian atau mendapat perhatian negatif akan mencoba mencari perhatian emosional dengan cara lain. Kekerasan verbal membuat anak haus cinta dan kasih sayang. Ini membuatnya mencari perhatian dengan berperilaku berlebihan, seperti suka mengganggu.
"Seorang anak yang tidak menerima pujian, pengakuan, atau penerimaan, tumbuh dengan merindukan sebuah hubungan dan mencari perhatian positif," jelas Mendez.
4. Selalu dibandingkan dengan saudaranyaCiri lain pelaku
kekerasan verbal dan emosional adalah perbandingan. Dengan orang tua terus-menerus membandingkan anak, ini bisa membuat si kecil dan saudaranya berselisih.
Hal ini tidak hanya menyakitkan dalam segi harga diri, tetapi juga bisa menghalangi hubungan baik anak dengan saudara kandung karena mengubahnya menjadi persaingan.
Simak pula tayangan berikut, Bun.
[Gambas:Video 20detik]
(yun/rdn)