Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Studi: Berteriak ke Anak Efeknya Hampir Sama seperti Memukul

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 09 Jun 2020 19:04 WIB

Ilustrasi orang tua teriak ke anak
Studi: Berteriak ke Anak Efeknya Hampir Sama seperti Memukul/ Foto: Getty Images/iStockphoto/O_Lypa
Jakarta -

Anak bikin ulah dan orang tua sedang lelah? Efeknya, emosi orang tua pun bisa memuncak dan mungkin tidak bisa ditahan lagi. Dengan alasan mengurangi efek trauma, memarahi dengan berteriak pun dipilih.

Padahal menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of Marriage and Family, keluarga yang orang tuanya sering berteriak cenderung memiliki anak dengan harga diri rendah dan depresi.

Para peneliti mencatat bahwa jenis teriakan yang dikategorikan sebagai pelecehan verbal atau emosional sangat memengaruhi psikis anak. Dilansir Today's Parent, kondisi ini disebut sebagai agresi psikologis, terutama jika mengandung kalimat hinaan.

"Berteriak bukan teknik disiplin yang konstruktif. Walaupun anak mungkin akan sadar dan menghentikan ulahnya dalam sekejap, tetapi berteriak sama seperti memukul, ini tidak mengajarkan apa pun kepada anak itu tentang bagaimana berperilaku dengan tepat," ujar psikolog anak Stephanie Cristina.

ilustrasi orang tua marahIlustrasi orang tua marah pada anak. (Foto: iStock)

Selain itu, berteriak juga menyebabkan reaksi fisiologis pada orang tua dan anak-anak. Ketika seseorang merasa frustrasi, otak melepaskan kortisol (hormon stres), dan jika kadarnya sudah terlalu tinggi akan muncul reaksi emosional.

"Termasuk pada anak-anak, faktor hormonal ini membuat mereka stres. Anak-anak pada tahap ini mungkin akan memberi reaksi dengan berteriak kembali atau mengamuk," imbuh konsultan terapi anak dan keluarga, Kylee Goldman.

Apabila jenis stres ini terus terjadi selama tahun-tahun pembentukan (usia prasekolah dan sekolah), fungsi emosional seorang anak dapat terpengaruh ketika ia tumbuh dewasa.

Nah, tetap jaga emosi dan kendalikan amarah saat menghadapi anak ya, Bun. Mintalah bantuan pada konsultan jika pengendalian emosi ini semakin terasa sulit.

Simak juga tips jadi Bunda yang tidak gampang marah pada anak dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda