Jakarta -
Artis
Eriska Rein saat ini tengah menikmati masa-masa menjadi orang tua. Kelahiran buah hati pertama, Mikhail Zayn Muhsin, pada 22 Juni 2016, membuat hidupnya semakin berwarna.
Meski demikian, istri Mithu Nisar ini tidak menampik bahwa ada saja kesulitan dalam membesarkan Zayn, yang tergolong generasi alpha. Namun sebagai ibu, yang bisa dilakukannya adalah terus belajar memahami kebutuhan si buah hati.
"Jadi, aku sekarang lebih mengerti Zayn kalau cranky kenapa, atau nutrisi Zayn harus ini lho, harus ditambah, kalau Zayn misal lagi senang atau hobi sesuatu, aku harus support. Jadi harus mengerti apa yang dibutuhkan anak," tutur Eriska kepada
HaiBunda, usai mengisi acara di Jakarta baru-baru ini.
Wanita berambut panjang ini juga menuturkan, anaknya yang saat ini berusia tiga tahun sudah cukup akrab dengan gadget. Ia juga tentunya tidak bisa menolak kehadiran teknologi canggih di era milenial ini.
"Dulu waktu kecil, aku teknologinya enggak secanggih sekarang, dan Zayn itu apa yang diinginkan sekarang, dia bisa eksplore di gadget. Kadang, dia bilang, 'Mami aku mau ini dong, aku coba ini dong, aku mau mainan ini dong'," Eriska bercerita.
Untuk menyikapi hal tersebut, salah satu yang dilakukan wanita 25 tahun ini adalah menyaring tontonan sang anak. Selama itu positif, baginya tidak masalah. Namun jika negatif, tentu tidak diperbolehkan.
"Kalau positif enggak apa-apa, aku bolehkan. Karena aku juga sebagai tipe ibu yang enggak melarang," tegasnya.
 Foto: instagram |
Bicara soal anak zaman now, dijelaskan psikolog anak dan keluarga Rosdiana Setyaningrum, M.Psi, MHPEd, anak-anak generasi alpha adalah sebutan untuk mereka yang lahir antara 2010 sampai 2025. Biasanya merupakan anak dari para orang tua generasi milenial.
"Ciri anak generasi alpha, mereka ini lebih lagi dari generasi Z. Ibaratnya nih, melek saja mereka sudah tahu nih bagaimana cara mainkan laptop. Mereka udah technology native, bahkan terbiasa dengan voice assistant," tutur Rosdiana.
Ia menambahkan, anak generasi alpha juga senang membuat konten video, main peralatan elektronik, robotik, atau coding. "Tapi uniknya generasi ini, mereka lahir sudah dengan teknologi, tapi tidak bergantung seperti kakaknya si generasi Z, atau ibu dan bapaknya si generasi milenial," terangnya.
Jadi, untuk menangani anak generasi alpha, khususnya dalam hal pendidikannya, Rosdiana menyarankan agar kenali dulu cara
belajar anak, auditori, visual, atau kinestetik. Lalu mulailah dari apa yang dia sukai. Misalnya anak suka mainan mobil, sehingga untuk belajar berhitung bisa gunakan mobil-mobilan dibanding tulisan.
"Beri contoh langsung, jangan teori saja. Sesuaikan kemampuan anak sesuai usia, sediakan tugas yang menantang, jangan bikin bosan," tegas Rosdiana.
Simak pula cerita Dude Harlino mendidik anak, dalam video ini, Bun.
[Gambas:Video 20detik]
(yun/muf)